JAKARTA - Tim kecil bentukan KONI yang dibentuk untuk memediasi jalannya rekonsiliasi atas terjadinya konflik PSSI menebar ancaman. Mereka mengancam memberikan sanksi kepada PSSI jika tak memiliki iktikad baik dalam menyelesaikan kisruh sepak bola Indonesia.
Menurut ketua tim kecil KONI, Sudirman, pihaknya berharap nantinya PSSI dan Indonesia Premier League (IPL) bisa bertemu satu meja dengan pihak KPSI dan Indonesia Super League (ISL). Rencananya, pertemua pleno tersebut akan dilakukan setelah tim kecil melakukan pertemuan dengan PSSI, hari ini.
"Kita akan pertajam kebersamaan dalam pertemuan itu. Bukan perbedaanya yang semakin tajam," tuturnya, Minggu (11/3).
Mengenai waktunya, dia memastikan bakal digelar sebelum Kongres dari Pihak PSSI maupun KPSI diselenggarakan, 18 Maret mendatang. Itu harus dilaksanakan karena sudah menjadi kebijakan dari Ketua umum KONI, Tono Suratman.
Jika PSSI nantinya masih belum bisa terbuka dengan rekonsiliasi dan membuat rumit, Sudirman mengaku akan menjalankan dengan tegas salah satu pasal tentang anggota KONI. Langkah itu bisa dilakukan karena PSSI menurut Sudirman adalah bagian dari anggota KONI.
"KONI pusat juga punya statuta, juga ada pasal yang mengatur pelanggaran anggota. Jika PSSI tidak berusaha memperbaiki sepak bola Indonesia, KONI tentu akan mengganjarnya dengan sanksi," terang lelaki yang juga menjabay sebagai wakil bidang Organisasi KONI tersebut.
Sementara itu, pihak PSSI yang diwakili oleh ketua Komisi Displin (Komdis) Bernhard Limbong menegaskan bahwa pihaknya terus berusaha agar kisruh di tubuh PSSI bsia segera selesai. Salah satu yang dilakukan oleh pihaknya adalah dengan melakukan perundingan langsung dengan 13 klub ISL.
"Rabu (14/3) kami akan kumpulkan klub di salah satu hotel di Jakarta. Disana kami harus bisa segera mencapai kata sepakat," katanya.
Saat disinggung mengenai tumpang tindihnya langkah yang dilakukan oleh PSSI dan tim kecil KONI, Limbong tak mau dianggap pihaknya melangkahi KONI. Bagi Jenderal bintang satu tersebut, langkah yang dilakukan oleh pihaknya justru untuk memaksimalkan proses rekonsiliasi.
"Tidak ada kata terlambat meski waktunya dekat dengan kongres. Ini agar jadi saling memperkuat (dengan langkah rekonsiliasi tim kecil KONI)," ucapnya.
Dengan tegas, Limbong juga siap menjalankan kebijakan pembubaran terhadap IPL dan ISL. "Jika itu (ISL dan IPL) memang menjadi masalah. Sepertinya lebih baik bubarkan ISL dan IPL," tegas lelaki yang juga penanggung jawab TImnas tersebut. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Evaluasi Beberapa Posisi
Redaktur : Tim Redaksi