KONI Jambi Tuding Jabar Rampok Medali Emas Mereka di Cabor Ini

Senin, 19 September 2016 – 10:58 WIB
Ilustrasi. foto: dok. JPNN

jpnn.com - BANDUNG - Peluang Jambi meraih medali emas dari cabor karate yang menjadi andalannya gagal total. Karateka Jambi Erlando Stevano harus mengakui ketangguhan karateka tuan rumah Jawa Barat, Rahmad Darmawan. Di final perorangan putra yang berlangsung Minggu (18/9) di GOR Sambuaga, ITB, Erlando hanya bisa mempersembahkan medali perak.

Erlando sebenarnya sudah tampil bagus dalam final yang disaksikan langsung Ketua Umum PB Forki Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Hanya saja, dwi fortuna rupanya belum berpihak kepadanya.

BACA JUGA: Disorot SOS, Pelatih PSM Masih Aman di Mata Operator ISC

Namun, Erwin, pelatih karate Jambi, mengaku sangat kecewa dengan keputusan dewan wasit yang di final memenangkan atlet tuan rumah. “Sangat terlihat keberpihakannya. Bahkan orang awam pun bisa melihat bagaimana penampilan atlet tuan rumah,” katanya usai pertandingan seperti diberitakan Radar Lampung (Jawa Pos Group) hari ini (19/9).

Erwin menyebut Edo (panggilan Erlando) sudah tampil menawan. Bahkan ia mengatakan penampilannya kali ini sangat maksimal. Sebab juara Piala KASAD 2016 ini sudah siap segalanya.

BACA JUGA: Finis Pertama, Pedayung Jambi Jatuh Tercebur dari Perahu

“Tapi, kita tidak bisa kalahkan tuan rumah yang menjadi juara umum,” tuturnya.

Apa yang disampaikan Erwin tersebut benar adanya. Saat menghadapi peraih medali emas PON 2012 asal Sulsel, Faizal Hasanuddin, Edo tampil bagus. Ia pun akhirnya memenangkan duel tersebut dengan skor 3-2.

BACA JUGA: Aduh, Empat Provinsi Belum Kebagian Medali PON 2016

Melawan juara dunia junior Ahmad Nizi dari Nusa Tenggara Barat, Edo juga masih unggul kualitas. Dia menang dengan skor 3-2.

Sementara saat menghadapi Achten Nungki asal Jawa Tengah dipenyisihan pertama, Edo tampil dominan. Dia menang telak 5-0.

“Di final sangat terlihat bagaimana Ramhad Darmawan yang baru mendapat gelar juara Popnas ternyata dimenangkan para wasit Forki di depan Kasad yang menyaksikan langsung laga ini. Sebenarnya Rahmad agak lemah, grogi,” jelasnya.

“Sangat terlihat juga bagaimana Rahmad sering melakukan kesalahan tak perlu di awal saat menghadapi karateka Sumut,” tambahnya.

Erwin sendiri melihat banyak pelanggaran yang dilakukan Rahmad dan disahkan para wasit. Salah satunya adalah dengan memukul pakaian lomba. “Sebenarnya itu dilarang, namun wasit sepertinya tutup mata,” katanya kesal.

Sementara di nomor kata perorangan putri, karateka Jambi, Fitriani Syahrita harus menerima kenyataan kalah diperebutan medali perunggu. Dia kalah telak dari karateka putri asal DKI Jakarta, Ade Ayu.

Ketua Umum Pengprov Forki Jambi, Jefri Amas Hutagalung, mengaku kecewa dengan keputusan wasit di final. Ia mengatakan, Erlando Stevano tetap karateka terbaik.

“Ini adalah faktor nonteknis yang mengalahkan Erlando. Di mata saya, Erlando tetap yang terbaik dan medali emas adalah milik dia,” tandasnya.

Kekecewaan juga diungkapkan Sekretaris Umum KONI Provinsi Jambi, Sukendro. Bahkan ia mengatakan tuan rumah merampok medali emas Jambi di cabang karate ini.

“Ini merampok namanya. Kasat mata sudah jelas kualitas Edo jauh di atas karateka Jawa Barat,”katanya.

Namun dia tidak bisa berbuat banyak karena keputusan sudah diambil. “Kita tidak bisa protes. Keputusan wasit, tidak bisa diganggu gugat,” terangnya.

Terpisah, Ketua Umum PB Forki Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada wartawan mengaku kecewa dengan wasit yang bertugas. “Ini kesalahan saya. Makanya saya akan mengirimkan tim saya untuk mengevaluasi. Karena semua pertandingan direkam kamera, hasilnya usai pertandingan akan dievaluasi. Bagi wasit yang tidak benar saya keluarkan,” katanya.(dar/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Madrid Samai Rekor Barcelona di Era Guardiola


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler