jpnn.com - Ahli fisika dari Universitas Harvard Prof Avi Loeb menyatakan bahwa alien benar-benar ada. Namun menurutnya, Bumi tidak menarik bagi kehidupan dari angkasa luar.
Profesor berdarah Yahudi itu mendasarkan pendapatnya pada sebuah benda angkasa luar yang melintasi Bumi pada 2017. Objek misterius itu lantas berputar mengelilingi matahari.
BACA JUGA: Bisa Jadi Ada Banyak Peradaban Alien di Luar Bumi
Pria berkewarganegaraan Israel dan Amerika Serikat itu menyebut benda luar angkasa tersebut merupakan buatan alien superpintar.
"Itu bisa jadi sampah yang ditinggalkan kepompong ET (ekstraterestrial, red) superpintar atau bagian hilang dari pesawat ruang angkasa," ujar Prof Avi kepada Daily Star.
BACA JUGA: Astronom Menduga Alien Ada di Galaksi Bimasakti
Sebelumnya Loeb telah meluncurkan buku terbarunya tentang alien. Judulnya ialah Extraterrestrial: The First Sign of Intelligent Life beyond Earth.
Lebih lanjut Prof Avi mengembangkan teorinya soal alien tidak tertarik menjadikan Bumi sebagai koloni. Menurutnya, alien menganggap manusia sebagai makhluk bodoh.
BACA JUGA: Katie Bouman, Sang Pemotret Lubang Hitam
Selain itu, alien membenci permukaan bumi yang hijau oleh vegetasi. Prof Avi menyebut alien lebih suka warna merah tua.
Ilmuwan kelahiran 26 Februari 1962 itu lantas membeber argumen untuk memperkuat teorinya. Menurut dia, sebagian besar bintang di galaksi Bimasakti berukuran sekitar sepersepuluh dari massa matahari.
"Mereka dua kali lebih dingin ketimbang matahari sehingga berwarna merah," ulasnya.
Prof Avi juga mengatakan, sebagian besar bintang itu memancarkan radiasi infra merah. Kondisi itu berimbas pada kehidupan di planet sekitarnya.
"Kehidupan itu akan memiliki mata infra merah, rerumputan tidak akan hijau dan planet menjadi merah tua," tuturnya.
Oleh karena itu, Prof Avi meyakini alien tidak menginginkan Bumi sebagai tujuan. Sebab bagi mata infra merah, hijau bukan warna menarik.
"Mereka menginginkan rumput merah tua, itulah mengapa mereka tidak datang mengunjungi kita," katanya.(The Star/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni