Konon Anggota KKB di Papua Kejam dan Bertabiat Buruk, Famili Sendiri pun Dimusuhi

Kamis, 29 Oktober 2020 – 20:40 WIB
Ilustrasi OPM (Organisasi Papua Merdeka). Grafis: Sultan Amanda Syahidatullah

jpnn.com, JAKARTA - Seorang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua bernama Rufinus Tigau tewas setelah terlibat kontak tembak dengan Satgas Nemangkawi di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Senin (26/10).

Kelompok Rufinus sudah menjadi target pengejaran TNI-Polri.

BACA JUGA: Baku Tembak TNI-Polri vs KKB Selama 5 Jam, 1 Tewas, Hermanus Tertangkap

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono mengungkapkan, kelompok Rufinus kerap meresahkan masyarakat dan dikenal kejam.

"Rufinus Tigau merupakan anggota KKB. Kelompok bersenjata ini memang membuat resah masyarakat di Kampung Jalai, suka merampas harta masyarakat bahkan tak segan untuk membunuh," kata Awi di Jakarta, Kamis (29/10).

BACA JUGA: KKB Menyerang Kendaraan Militer, 3 Prajurit TNI Terluka

Lebih lanjut Awi menjelaskan soal sosok Rufinus. Menurutnya, semula Rufinus dan keluarganya dikenal sebagai penganut Katolik yang taat.

Namun, Rufinus berbalik. Dia menjadi pihak yang berani melawan keluarga karena paksaan KKB.

BACA JUGA: Pengakuan Jubir Tentara Papua Merdeka soal Beli Senjata dari Aparat Indonesia

Awi menuturkan, info soal kekejaman Rufinus itu datang dari ayah tirinya yang bernama Antonius Abugau. Dalam wawancara dengan Satgas Nemangkawi, Antonius menyebut Rufinus telah berubah sejak bergabung dengan KKB.

"Kelompok ini selalu merampas, mengancam pemuda Kampung Jalai bahkan kira-kira Agustus lalu membunuh kepala suku yang membela mama-mama penjual di pasar yang ditindas mereka," tutur Awi menirukan cerita Antonius.

Awi menambahkan, adik kandung Rufinus Tigau, Juius Abugau juga mengaku ikhlas atas meninggalnya sang kakak dalam kontak tembak dengan TNI-Polri. Menurut pengakuan Juius kepada penyidik, Rufinus bergabung dengan KKB sejak setahun silam.

"Keluarga Rufinus sudah ikhlas tetapi marah dan ketakutan dengan kelompok KKB karena tabiat buruk mereka. Bersedih dan malu karena anak mereka bergabung KKB, meresahkan masyarakat setempat," ujarnya.(antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler