Konon Begini Cara Gerindra Menentukan Cawapres Pendamping Prabowo

Kamis, 01 Desember 2022 – 16:50 WIB
Waketum Gerindra Fadli Zon soal cawapres pendamping Prabowo Subianto. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan penentuan cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 dilakukan secara internal, bukan berpatokan pada survei publik.

Hal itu dikatakan Fadli merespons Survei Charta Politika yang mengungkap elektabilitas Prabowo kalah dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

BACA JUGA: Survei Charta Politika: Ganjar Berjaya Siapa pun Cawapresnya, Paling Moncer dengan Prabowo

"Saya kira, pasti kami gunakan (penelitian) internal dan itu juga akan dilakukan dengan cara-cara yang tidak diumbar," kata Fadli ditemui di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/12).

Mantan Wakil Ketua DPR RI itu menyebut dalam menentukan cawapres untuk Prabowo, Gerindra tidak berpatokan pada peluang menang saja.

BACA JUGA: Pak Jokowi Sudah Mengecek Kerutan Wajah dan Rambut Prabowo, Hasilnya Ternyata

Di sisi lain, kata Fadli Zon, Gerindra juga harus memikirkan rekan koalisi dalam menentukan cawapres pendamping Prabowo.

"Tentu kami perlu melihat selain calon itu harus cocok, juga dinamika politik ke depan yang paling menentukan, kira-kira kami akan bersama siapa? Paling tidak, kan, yang sekarang dengan PKB," kata Fadli.

BACA JUGA: Safari Politik Anies di Daerah Tidak Mulus, Sekjen NasDem Angkat Bicara

Sementara terkait temuan teranyar Charta Politika soal elektabilitas tokoh yang berpotensi menjadi Capres 2024, Fadli menjawab normatif.

Fadli menyebut Gerindra tidak menjadikan hasil survei terbuka itu pegangan dalam berpolitik sebelum Capres-Cawapres 2024 didaftarkan ke KPU.

"Survei-survei ini, kan, hanya indikator-indikator saja, tidak bisa dijadikan pegangan, apalagi dalam satu situasi bakal calonnya ini masih belum jelas," tuturnya.

Charta Politika Indonesia merilis survei terbaru berjudul Persepsi Publik Terkait Kinerja Pemerintah dan Peta Elektoral Terkini.

Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di posisi paling atas dengan elektabilitas 32,6 persen, disusul Anies Baswedan dan Prabowo.

"Pada pilihan tokoh sebagai calon presiden, Ganjar Pranowo (32,6 persen), Anies R. Baswedan (23,1 persen), dan Prabowo Subianto (22,0 persen) menjadi tiga nama teratas pilihan publik dalam simulasi 10 nama," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Selasa (29/11) kemarin.

Nama Ridwan Kamil menempati posisi keempat tokoh pemilik elektabilitas dengan 5,6 persen, disusul Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 3,5 persen.

Survei Charta urvei dilakukan pada tanggal 4-12 November 2022 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Charta Politika mencatat 1220 responden yang tersebar di 34 provinsi terlibat dalam survei berjudul Persepsi Publik Terkait Kinerja Pemerintah dan Peta Elektoral Terkini.

Charta Politika menggunakan metodologi pengambilan sampel acak bertingkat atau multistage random sampling dengan toleransi kesalahan 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (ast/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler