jpnn.com, JAKARTA - Pendakwah Gus Miftah mengimbau masyarakat agar tak terprovokasi tindakan yang membuat bulan Ramadan menjadi panas.
Adapun rekapitulasi hasil suara Pemilu 2024, kemungkinan akan diumumkan bertepatan dengan bulan Ramadan.
BACA JUGA: Diisukan Masuk Daftar Calon Menteri, Gus Miftah Berkomentar Begini
Dia menyarankan agar seluruh masyarakat legawa menerima siapa pun paslon yang nantinya memiliki suara terbanyak.
"Ramadan, fokus ibadah, toh yang terpilih sudah jelas," kata Gus Miftah saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
BACA JUGA: Gus Miftah Raup Suara di Jateng dan Jatim untuk Prabowo-Gibran
Pemilik pesantren di Yogyakarta itu meminta masyarakat membuat laporan jika menemukan adanya kecurangan dari Pemilu 2024.
Tindakan tersebut dinilai lebih bijaksana, ketimbang harus memprovokasi banyak orang di bulan suci mendatang.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Opie Kumis Bercerita, Konon Gus Miftah Bakal Jadi Menteri
"Kita sudahi perselisihan. Kalau ada yang merasa ada kecurangan, maka laporkan sesuai mekanisme," kata Gus Miftah memperingatkan.
Gus Miftah memprediksi masyarakat akan lebih tenang jika pemilu berjalan satu putaran.
Menurutnya, masyarakat akan kembali memanas jika pemilu berjalan dua putaran.
Hal tersebut lantaran pendukung paslon yang maju putaran kedua akan mencoba membela junjungannya.
Oleh karena itu, Gus Miftah berharap Pemilu 2024 ini hanya dilakukan satu putaran.
"Coba kebayang enggak, itu kalau dua putaran, itu pas tawareh, berantem itu," tuturnya.
"Sudah lah, kita kembali rukun, untuk menuju Indonesia emas," imbuh Gus Miftah.
Sebagaimana yang ditelah ditetapkan KPU, jadwal rekapitulasi suara dilakukan mulai dari 15 Februari hingga 20 Maret 2024.
Sementara itu, tanggal 1 Ramadan diketahui akan jatuh pada Senin, 11 Maret 2024. (mcr31/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kris Dayanti Disindir Sok Diva, Aurel Hermansyah Beri Balasan Menohok
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah