jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah sudah bekerja keras untuk mengendalikan inflasi domestik.
Sebab, gejolak harga pangan dan energi cukup tinggi. Namun, kebijakan yang ditujukan untuk meredam agar tak terpengaruh signifikan oleh volatilitas harga pangan dan energi di pasar dunia.
BACA JUGA: Inflasi Mei 2022 Mencapai 0,40 Persen, Ini Pemicunya
Oleh karena itu, Zulkifli menilai inflasi di Indonesia saat ini termasuk paling rendah jika dibandingkan negara-negara lain di dunia.
"Ada 20 negara lebih yang memboikot, tidak boleh jual pangannya. Ditambah (konflik) berkepanjangan Rusia dan Ukraina kan, sehingga harga pangan dunia naik, dan kita ini paling rendah,” kata Zulhas, sapaan akrabnya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/6).
BACA JUGA: Sri Mulyani Beberkan Ramalan Inflasi 2023, Angkanya Realistis, sih
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi hingga Mei 2022 sebesar 3,55 persen secara tahun ke tahun (year on year/yoy), dan 2,56 persen secara tahun kalender (year to date/ytd).
Pemerintah juga telah mengambil langkah dengan memberikan subsidi pada beberapa komoditas pangan seperti kedelai dan jagung.
Namun, ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga memang karena faktor musiman seperti cabai keriting dan cabai merah.
"Kedelai disubsidi Rp 1.000 per kilogram. Lalu pakan ternak jagung itu juga dapat subsidi Rp 1.500 per kilogram. Beras juga kalau ada kenaikan, kalau belum turun juga subsidi ya,” katanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengingatkan jajarannya terkait pentingnya menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga pangan, karena 22 negara menghentikan ekspor komoditas pangan.
Puluhan negara tersebut menghentikan ekspor komoditas pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri di tengah gejolak rantai pasok akibat konflik militer Rusia dan Ukraina.
India yang menangguhkan ekspor gandum untuk melindungi kebutuhan dalam negeri dan menekan inflasi pangan.
"Hati-hati yang namanya urusan pangan, produksi pangan. Sekarang negara-negara dulu bulan Januari baru tiga negara yang stop ekspor bahan pangannya, sekarang sudah 22 negara tidak ekspor bahan pangannya," kata Presiden Jokowi pada Acara Silaturahmi Tim Tujuh Relawan Jokowi di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (11/6). (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul