Konon Jembatan Ini Dihuni Peri-peri Cantik

Senin, 01 Februari 2021 – 00:25 WIB
Suasana Jembatan Bendo Peri di Desa Mudal, Kabupaten Temanggung yang konon dihuni peri cantik. Foto: Achmad Effendi/Jawa Pos Radar Semarang

jpnn.com, TEMANGGUNG - Di kalangan warga Temanggung, Jawa Tengah, Jembatan Bendo Peri di Desa Mudal, Kecamatan Temanggung, cukup fenomenal.

Jembatan Bendo Peri menyimpan kisah misteri. Konon, ada sosok perempuan cantik sering menampakkan diri di jembatan itu. Warga menyebutnya peri penunggu jembatan.

BACA JUGA: Warga Temanggung Tewas Disengat Lebah Beracun

Sosok perempuan cantik menjadi sangat lekat dengan Jembatan Bendo Peri yang di bawahnya mengalir Sungai Lungge.

Menjadi cerita turun-temurun, oleh warga sekitar sosok perempuan itu dianggap sebagai peri penghuni jembatan. Peri itu sering kali dilihat oleh pengendara yang melintas.

BACA JUGA: Irjen Putu Jayan: Saya Sudah Kerahkan Tim Resmob dan Satreskrim, Kasus Ini Pasti Terungkap

Solikin, seorang warga setempat mengatakan, sosok peri di jembatan Bendo Peri jumlahnya tidak hanya satu. Warga pernah melihat beberapa perempuan cantik tengah mandi di Sungai Lungge, bawah jembatan itu.

Dari cerita Solikin, beberapa pengendara yang melintas juga sering disesatkan ke bawah jembatan yang menghubungkan Temanggung dengan Kecamatan Tembarak dan Selopampang tersebut.

BACA JUGA: Inilah Alasan Kenapa Bogor Disebut Kota Hujan

“Ada juga pengendara yang diboncengi oleh perempuan cantik ketika melintasi jembatan. Akibatnya pengendara menjadi seperti hilang fokus. Mungkin itu kenapa bisa berakibat kecelakaan,” imbuhnya.

Lanjut Solikin, pada masa lalu jembatan ini memiliki sejarah mistis. Banyak kecelakaan terjadi. Pernah kejadian truk terjungkir. Bahkan, kecelakaan oplet masuk sungai hingga terbakar juga pernah terjadi.

Anehnya, dari rangkaian kecelakaan yang terjadi, tidak pernah ada yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Kini, jembatan Bendo Peri sudah memiliki wajah baru. Sudah tampak lebih hidup. Jembatan ini sekarang memiliki dua sisi, yang lama dan baru.

Jembatan lama diperbarui akibat tikungan terlalu tajam dan menanjak. Sementara itu, jembatan baru yang dibangun tahun 2018 relatif datar dan terang. Pengendara banyak berlalu-lalang.

Narasi horor pun semakin lama makin memudar. Rangkaian peristiwa kecelakaan tidak lagi sering terjadi. Namun, kata Solikin sungai di bawah jembatan sering dijadikan tempat ritual.

Lengkap dengan persembahan sesaji, seperti dupa buah-buahan, telur ayam kampung, dan masih banyak lagi. Biasanya ritual semacam itu dilakukan pada malam Jumat dan Selasa kliwon.

“Menurut cerita, pernah ada orang asing yang datang ke sungai bawah jembatan untuk mencari perumahan Bendo Peri. Orang itu mengatakan ada perumahan mewah. Namun saya lihat tidak ada bangunan yang berdiri. Lalu orang itu pergi,” ujarnya.

Pengalaman mistis juga dialamin Imanah. Warga Secang ini akan mengurus keperluan ke Tembarak dengan melewati jembatan itu. Ia heran melihat ada perempuan penjual jambu laris manis dikerubuti pembeli persis di pinggir jembatan besar itu.

Ia hendak berhenti membeli, tapi diurungkan niatnya karena masih hendak bepergian. Lalu pulangnya ia berhenti di jembatan mencari penjual jambu, tapi tak ketemu. Ibu satu anak itu lantas bertanya pada warga setempat.

“Katanya tidak pernah ada penjual jambu di pinggir jembatan itu. Malah saya dikatakan beruntung tidak jadi berhenti. Kalau sampai berhenti beli jambu mungkin akan jatuh ke bawah jembatan,” ujarnya. (radarsemarang)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler