Konon, John Kei Sempat Pengin Menekuni Jalan Tuhan, Ternyata..

Senin, 22 Juni 2020 – 13:01 WIB
Niat pertobatan John Refra alias John Kei. Foto: Antara/Wahyu Putro A

jpnn.com, JAKARTA - Nama John Refra Kei atau John Kei kembali mencuat, setelah rentetan peristiwa kriminal pada 21 Juni hingga penangkapan dirinya di Bekasi.

Sejatinya, pria berjuluk Godfather Jakarta itu tengah menjalani pembebasan bersyarat pada 26 Desember 2019 lalu, setelah hampir 6 tahun dipenjara di Pulau Nusakambangan, terkait kasus pembunuhan.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Pemicu Perusakan di Green Lake City Oleh Kelompok John Kei

Selama di Nusakambangan, John Kei sempat mengutarakan keinginannya untuk bertobat dan menekuni jalan Tuhan.

Tak hanya itu, John Kei juga mengajak para pendukungnya untuk bertobat dan beralih profesi serta memulai awal baru.

BACA JUGA: Perhatian Bagi Pemilik Mitsubishi Xpander, Segera ke Bengkel!

Kabar tersebut juga menimbulkan isu lain menyertai John Kei, yakni menjadi mualaf.

Namun ternyata kabar mualaf itu bohong, sesuai pernyataan dari Juru Bicara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Syarpani soal Kei mualaf tak benar.

BACA JUGA: Apa Kaitan John Kei dengan Tragedi Mengerikan di Duri Kosambi?

”Saya juga sudah hubungi kepala seksi pembinaan lapas, Bapak Yohanis Varianto, bahwa kabar itu tidak benar. Bahkan, yang bersangkutan tengah mempelajari ilmu agama untuk menjadi pendeta,” kata Syarpan

Niat pertobatan John Kei pun gagal, menyusul rentetan peristiwa kriminal yang diduga melibatkan dirinya dan kelompoknya sejak hari Minggu kemarin.

Kini, John Kei dan 24 orang anak buahnya telah diamankan polisi di Bekasi, Jawa Barat, dengan sejumlah bukti senjata tajam.

John Refra Kei merupakan ketua geng preman yang paling ditakuti. Dia mulai dikenal tahun 1995 saat menjadi ketua Angkatan Muda Kei (AMKEI).

Pada 2004 silam, tokoh pemuda asal Maluku itu dan kelompoknya mulai mencuri perhatian karena membunuh seorang debt colector bernama Basri Sangaji.

Keduanya memang sering kali terlibat konflik karena persaingan bisnis. Hal itulah yang kemudian menjadi awal pemicu kasus pembunuhan tersebut.

Kasus paling menggegerkan ialah pembunuhan terhadap Direktur PT Sanex Steel Tan, Harry Tantono alias Ayung pada 2012 silam.

Akibat perbuatannya tersebut, John Kei dihukum di balik jeruji di Pulau Nusa Kambangan. (mg8/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler