Konon Kim Jong-un Pernah Ketahuan Simpan Majalah BDSM di Tas Sekolah

Kamis, 14 Mei 2020 – 23:34 WIB
Kim Jong-un. Foto: KCNA

jpnn.com - Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dikabarkan punya minat yang tak lazim soal pornografi. Saat masih sekolah di Swiss, cucu pendiri Korut Kim Il-sung itu ketahuan menyukai pornografi jenis bondage, discipline, dominance dan submission alias BDSM.

Hal itu terungkap dari penelusuran para guru di sekolah swasta di Bern, Swiss tempat Jong-un menuntut ilmu pada era 1990-an. Semula guru mencurigai Jong-un tidak jujur dalam ujian tengah semester.

BACA JUGA: Kabar Kim Jong-un Mati Cuma Info Palsu, tetapi Ekonomi Korsel Terganggu

Guru penguji pun mencoba menyelidiki kalau-kalau Jong-un menggunakan sontekan. Alih-alih menemukan sontekan, guru penguji malah menemukan kumpulan majalah tak senonoh.

Jong-un menyimpan majalah S&M terbitan Jerman di dalam tas sekolahnya. Pihak sekolah tak bisa membiarkan hal itu.

BACA JUGA: Sepertinya Itu Bukan Kim Jong-un Asli, Ayo Cermati Perbandingan Fotonya

Insiden majalah tak senonoh itu membuat ayah Jong-un, Kim Jong-il yang kala itu berkuasa di Korut meradang. Jong-il langsung menarik Jong-un dari Swiss.

Akhirnya Jong-un dipulangkan ke Korut dalam kondisi malu. Mata-mata Korut juga mengirimkan berbagai majalah BDSM koleksi Jong-un ke Pyongyang.

BACA JUGA: Lihat, Kim Jong-un Muncul di Pabrik Pupuk dan Tampak Sehat Banget

Pada 1990-an Jong-un dan tiga saudaranya disekolahkan di Bern, Swiss. Dia disamarkan sebagai putra diplomat Korut.

Namun, insiden majalah tak senonoh itu membuat Jong-il merasa perlu bertindak cekatan. Jong-il mengkhawatirkan anak-ananya yang bersekolah di luar negeri bakal disesatkan dengan budaya Barat.

Saat hidup di mancanegara, Jong-un dan saudara-saudaranya diasuh oleh bibinya yang bernama Ko Long Suk. Namun, Long Suk membelot ke Amerika Serikat dan membocorkan kisah tentang kenakalan Jong-un.

“Kami tinggal di rumah biasa dan bertindak seperti keluarga normal. Saya bertindak seperti ibu mereka,” ujar Long Suk kepada Washington Post pada 2016.

Oleh karena itu Long Suk juga mendorong Jong-un punya teman. “Aku mendorong dia membawa teman-temannya ke rumah karena kami ingin mereka hidup normal,” ujarnya.

Salah seorang karib Jong-un adalah Joao Michael yang menempuh pendidikan di sekolah yang sama. Joao menyebut Jong-un sangat menyukai basket.

“Kami bermain bersama. Saya ingin bilang kepadanya, jika punya wakti silakan hubungi saya lagi,” katanya.(star/ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler