jpnn.com - JPNN.Com - Tragedi mengawali awal 2017 ketika kapal motor (KM) Zahro Express terbakar di perairan Kepulauan Seribu yang mengakibatkan 23 orang meninggal dunia. Banyaknya korban diduga karena peralatan keselamatan di dalam kapal wisata itu tak memadai.
"Dari informasi para penumpang selamat, kami ketahui mereka berusaha menyelamatkan diri masing-masing tanpa ada instruksi dari nakhoda atau awak kapal," ucap Sekretaris Fraksi Golkar DPRD DKI Judhistira, saat mengunjungi sejumlah korban KM Zahro Ekspress di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta, Senin (2/1).
BACA JUGA: Kepala Syahbandar Muara Angke Harus Dicopot
Dari cerita para penumpang selamat, kata Judhistira, kondisi pelampung di atas kapal juga tidak memadai. Sementara banyak penumpang tidak bisa berenang.
Sementara anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Golkar, Ashraf Ali mengatakan kunjungan fraksinya menjumpai korban KM Zahro Ekspress memiliki dua tujuan. Yang pertama adalah dalam rangka investigasi penyebab kecelakaan.
BACA JUGA: Korban Tewas Sudah Pesan Liang Lahad Enam Bulan Lalu
Sedangkan tujuan kedua adalah memastikan korban memperoleh perawatan maksimal, serta hak-hak mereka diberikan oleh pemerintah dan operator kapal sesuai perundang-undangan yang berlaku.
"Berdasarkan informasi awal dari korban, FPG akan melakukan investigasi dan pendalaman lebih lanjut," ucap Judhistira.
BACA JUGA: Fraksi PDIP Soroti Kinerja Dinas Perhubungan
Menurut Ashraf, pendalaman dilakukan dengan memanggil dinas perhubungan, dinas kesehatan, pemadam kebakaran, pihak perusahaan kapal, dan pihak-pihak terkait lainnya. "Tidak tertutup kemungkinan DPRD akan membentuk panitia kerja demi tujuan jangka panjang penataan dan reformasi angkutan laut DKI Jakarta,” pungkas Ashraf.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fraksi Golkar DKI Investigasi Tragedi Zahro Express
Redaktur & Reporter : Ken Girsang