Konon Putri Candrawathi Tidur di Sofa, Brigadir J Datang dan Membopong ke Kamar

Kamis, 25 Agustus 2022 – 13:44 WIB
Ilustrasi Putri Candrawathi, tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kemarahan Irjen Ferdy Sambo hingga merencanakan pembunuhan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J konon berawal dari Magelang, Jawa Tengah.

Saat itu kejadian tak terduga dialami Putri Candrawathi (PC).

BACA JUGA: Timsus Polri Sudah Mencium Gelagat Mencurigakan Kuat Maruf

Hal itu dibeberkan anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding.

Sudding lantas mengonfirmas kebenaran kronologi ini kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

BACA JUGA: Jawaban Kapolri soal Motif Pembunuhan Brigadir J, Oh Begitu, Bikin Bergeleng

Anggota Fraksi PAN tersebut meminta Kapolri menjawab langsung karena suatu peristiwa pidana tidak terlepas dari motif.

"Ada hubungan kausalitas," kata Sudding dalam rapat dengar pendapat (RDP) kasus pembunuhan Brigadir J di Komisi III, yang disiarkan langsung melalui kanal DPR RI di YouTube, Rabu (24/8) kemarin.

BACA JUGA: Buntut Pembunuhan Brigadir J, Eks Kapolres Jaksel Dijebloskan ke Mako Brimob

Di awal rapat tersebut, Kapolri sudah menyampaikan paparan bahwa motif Irjen Ferdy Sambo merencanakan dan memerintahkan Bharada E melakukan penembakan terhadap Yosua akan diungkapkan di persidangan.

"Saya akan mengonfirmasi, Pak Kapolri, benar atau tidak tentang motif ini?" lanjut mantan politikus Hanura itu.

Sarifuddin Sudding lantas membeberkan kronologi kejadian di Magelang yang diperoleh dari berbagai sumber dan diduga menjadi motif Ferdy Sambo menghabisi sang ajudan.

Sudding menuturkan pada 2 Juli 2022, rombongan yang terdiri dari Putri Candrawathi, Brigadir J, Brigadir RR, Kuat Maruf dan asisten rumah tangga bernama Susi berangkat dari Jakarta ke Magelang.

"Kemudian, tanggal 4 (Juli) ada kejadian, di mana Brigadir J atau pada siang hari, si Putri tidur di sofa ruang tamu, lalu datang Brigadir J ingin membopong. Katakanlah seperti itu, mengangkat Putri untuk masuk dalam kamar," tutur Sudding.

Pria kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan itu menyebut kejadian tersebut dilihat oleh Kuat Maruf yang lantas membentak Brigadir J dan memintanya jangan menyentuh Putri sehingga Yosua mengurungkan niatnya.

Lalu, pada 6 Juli, Ferdy Sambo menyusul ke Magelang karena ingin merayakan hari pernikahannya dengan Putri Candrawathi pada malam harinya.

Namun, pada Kamis, 7 Juli pagi, mantan kadiv Propam Polri itu sudah kembali lagi ke Jakarta.

Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Suding menanyakan kebenaran kronologi kejadian di Magelang yang dialami Putri Candrawathi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Rabu (24/8/2022). Foto: Tangkapan Layar YouTube-DPR RI

Sudding menjelaskan pada Kamis sekitar pukul 17.30 WIB, terjadilah hal yang diduga menjadi pemicu kemarahan Ferdy Sambo dan menjadi motif pembunuhan Yosua.

"Saat itu, Brigadir J masuk ke dalam kamar Putri di lantai dua, dan keluar dari kamar, dilihat oleh Kuat. Mengendap-ngendap, lalu kemudian ditegur. Kenapa masuk ke kamar ibu? Kemudian (Yosua) lari," beber Sudding.

Pada saat itu pula Kuat mendengar Putri menangis di dalam kamar. Tangisan istri Ferdy Sambo itu juga didengar oleh Susi. Mereka lantas mengonfirmasi apa yang sudah dialami Nyonya Sambo.

BACA JUGA: Dor, Dor, Dor, Penembakan di Cengkareng Jakbar, Polisi Temukan Fakta Baru

Konon setelah itu, Kuat menyarankan kepada Putri agar melaporkan kejadian tersebut kepada Ferdy Sambo.

Malam harinya sekitar pukul 23.00 WIB, Putri sambil menangis melaporkan apa yang dialaminya Kamis sore itu kepada Sambo melalui telepon. Yakni, kejadian yang dilihat oleh Kuat. Peristiwa lengkap akan dijelaskan saat mereka bertemu di Jakarta.

"Kuat melihat ibu (Putri, red) dalam posisi menangis, pakaian acak-acakan, dan sebagainya, sambil menangis. Benar apa tidak tentang informasi itu? Tentang motif ini?" kata Sudding bertanya kepada Kapolri.

Masih menurut Sudding, pada Jumat, 8 Juli 2022 pagi, rombongan Putri berangkat dari Magelang ke Jakarta. Mereka tiba di rumah Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan sore hari.

"Tiba di rumah Saguling, dikonfirmasi apa yang dialami oleh ibu. Ternyata diceritakan semua apa yang dialami tanggal empat, lalu tanggal tujuh. Marahlah Ferdy Sambo, murka, hilang akal sehatnya, sebagai bintang dua," tutur Sudding.

Setelah itu, rombongan Putri dari Magelang diajak ke rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, lokasi tewasnya Brigadir Yosua.

"Terjadilah pembunuhan ini, yang dilakukan oleh Richard (Bharada E, red) dan juga oleh Sambo, setelah merasa bahwa dia, harkat, martabat, kehormatan, dan harga dirinya sebagai suami dilecehkan sedemikian rupa," ujar dia.

"Malam harinya, Sambo melaporkan kejadian di Duren Tiga. Pada titik ini, saya ingin mengonfirmasi, benar apa tidak, tentang kronologi ini?" tanya Sudding kepada Kapolri.

Kapolri Jenderal Listyo pun memberikan jawaban soal kejadian di Magelang itu setelah dipersilakan menjawab oleh Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto.

"Saya akan jawab terkait beberapa penyampaian oleh Pak Sudding. Dari yang disampaikan beliau, ada banyak hal yang memang sesuai, pak," jawab mantan Kabareskrim Polri itu.

Namun, Jenderal Listyo meminta izin bahwa terkait motif yang sudah diperoleh penyidik dari penjelasan Ferdy Sambo masih akan didalami saat pemeriksaan tersangka Putri Candrawathi.

"Kami juga ingin memastikan sekali lagi, untuk memeriksa Ibu PC, sehingga nanti apa yang kami dapat, apalagi pada posisi beliau sebagai tersangka, apakah berubah atau tidak. Dengan demikian kami bisa mendapatkan satu kebulatan terkait motif," tutur Kapolri.

Jawaban jenderal bintang empat itu kembali direspons oleh Sudding.

"Jadi, pada intinya, kronologi ini mengandung kebenaran, tetapi untuk lebih diperdalam setelah periksa Ibu PC," ucapnya menyimpulkan. (fat/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Putri, Bripka RR, Bharada E, dan Ferdy Sambo Berkumpul: Siapa yang Sanggup Menembak Brigadir J?


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler