jpnn.com, SURABAYA - Gladiator dikenal sebagai petarung pada masa Romawi kuno. Mereka bertarung dengan sesama atau melawan hewan-hewan buas. Siapa yang bisa berdiri hingga akhir, itulah pemenangnya.
Konsep tersebut digunakan dalam permainan gladiator di arena trampolin. Permainan tersebut memiliki misi menjatuhkan lawan ke dalam kubangan berisi tumpukan busa. Permainannya mirip lomba tradisional pukul bantal.
Gladiator adalah permainan yang disediakan di Amped Trampoline Park, Pakuwon Mall. Permainan itu dilakukan di atas kolam berukuran 6 x 6 meter. Di dalamnya terdapat potongan-potongan busa sebagai alas jatuh. Di atas kolam, melintang tiang besi berbalut busa sebagai pijakan. "Permainan ini boleh untuk semua usia. Tapi, tetap mengimbau anak-anak untuk didampingi orang tua," kata Manajer Amped Trampoline Park Surabaya Richard Budi Darmawan.
Anggi Wibawanti dan Demono Derin menjajal permainan itu. Tawa sekaligus teriakan spontan keluar dari mulut Demono ketika bisa mengenai kawan sekaligus lawannya, Anggi. Dia terus memukulnya dari arah kanan dan kiri dengan menggunakan guling berwarna merah. "Heh ojok banter-banter! Awas kon!" kata Anggi sambil berdiri menjaga keseimbangan.
Anggi memang tampak lebih pasif ketimbang Demono. Dia lebih sibuk menjaga keseimbangan ketimbang memukul balik lawannya. Lucunya, dia hanya bisa mengumpat dan mengancam tanpa berani membalas. (esa/c7/jan/jpnn)
BACA JUGA: Menpora: Trampolin Bisa Jadi Gaya Baru Berolahraga
Redaktur : Tim Redaksi