jpnn.com - SURABAYA – Tren desain interior kini mulai mengalami tren pergeseran.
Dari yang awalnya mengusung konsep minimalis menjadi desain yang lebih menekankan estetika dan unsur lingkungan.
BACA JUGA: Kuartal III 2016, Citilink Cetak Laba Bersih Rp 129 miliar
Karena itu, desainer interior kini kerap bekerja sama dengan arsitek lingkungan.
Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Jatim Niken Rarasrini menyatakan, pergeseran tren telah diadaptasi segmen perhotelan, perkantoran, serta apartemen.
BACA JUGA: Gandeng BUMN dan Swasta, Kemenhub Bidik 30 Infrastruktur
Sementara itu, GM Reed Panorama Exhibitions James Boey menilai, pasar desain interior di segmen perhotelan, perkantoran, dan apartemen sedang bertumbuh.
Karena itu, pihaknya menggelar acara Megabuild East Indonesia 2016 di Surabaya dengan target transaksi Rp 150 miliar.
BACA JUGA: Keberadaan LNG di Terminal Benoa Diharapkan Bisa Jadi Contoh
Pameran yang diikuti 75 peserta itu menonjolkan perubahan tren dalam beragam produk.
Mulai pintu dan jendela, penerangan, sanitary ware, keramik, perlengkapan rumah tangga, hingga roof deck.
Animo pengunjung diyakini sangat besar sehingga ditargetkan ada 15 ribu orang.
Surabaya dipilih menjadi lokasi pameran karena menjadi hub kawasan timur Indonesia.
Selain Jawa Timur, pameran juga membidik pemerhati dan praktisi desain interior dari Bali, Lombok, Makassar, Semarang, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Balikpapan, serta Papua. (res/c5/noe/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lewat Forum ini, Kadin Dorong Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Redaktur : Tim Redaksi