Konsep Revolusi Mental Diamini Akademisi

Kopi Jokja Siap Kawal Pemenangan Jokowi-JK

Jumat, 04 Juli 2014 – 03:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Dosen pascasarjana Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), Manerep Pasaribu menilai konsep revolusi mental yang digagas calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla sangat tepat untuk mengangkat harkat martabat bangsa. Apalagi, untuk mewujudkan revolusi mental itu Jokowi-JK akan melakukannya dengan meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia.

"Program ini sudah sering kami bahas di UI dan ITB. Jadi tidak ada cara lain, memang harus lewat pendidikan. Membangun sumberdaya manusia bercirikan knowledge worker erat di (visi misi) Jokowi," ujarnya dalam dialog nasional tokoh yang diselenggarakan Koalisi 42 Organisasi Pemuda Indonesia untuk Jokowi-JK (KOPI JOKJA), di Jakarta, Kamis (3/7) malam.

BACA JUGA: Mantan Mentan Ingatkan Bahaya Konsep Pertanian Prabowo-Hatta

Manerep menambahkan, pandangannya tidak hanya teori semata tetapi juga merupakan hasil penelitian dari sejumlah pakar internasional. Faktanya, negara-negara dengan yang sumber daya alam sedikit justru lebih cepat maju daripada negara yang punya kekayaan alam melimpah. Sebab, negara minim sumber daya alam justru mengutamakan pendidikan.

"Jadi visi misi Jokowi-JK yang mengutamakan karakter mental, sangat tepat. Dan semua itu tidak terlepas dari pendidkan. Nggak ada yang turun dari langit," katanya.

BACA JUGA: Pulau Jawa Dikuasai Prabowo-Hatta

Pandangan ini diamini mantan Wakil Panglima TNI, Jenderal (Purn) Fachrul Rozi. Karena itu ia meminta segenap pendukung Jokowi-JK terutama yang tergabung dalam Kopi Jokja bekerja maksimal agar apa yang dicita-citakan dapat terwujud.

Lebih lanjut Fachrul mengingatkan tentang perlunya mengawal proses pencoblosan 9 Juli nantinya. Sebab, masa-masa itu  sangat rawan dengan tindak kecurangan.

BACA JUGA: Jokowi Paling Tenang Hadapi Persoalan

"Kita harus mengawasi dengan menggunakan strategi pengawasan berlapis dan skala prioritas. Karena memang untuk mengawasi semua TPS itu membutuhkan biaya yang nggak sedikit. Kita pernah menghitung dibutuhkan hingga Rp 500 miliar," ujar pria yang kini bergabung dalam tim sukses Jokowi-JK ini.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Pendukung Jokowi Adalah Teror Untuk Demokrasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler