Konservatif, Intiland Target Marketing Sales Rp 3,3 Triliun

Minggu, 04 Maret 2018 – 01:17 WIB
Ilustrasi perumahan yang sedang dibangun. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - PT Intiland Development Tbk (DILD) menargetkan marketing sales mencapai Rp 3,3 triliun secara year on year (yoy) pada tahun ini.

Target itu meningkat 15 persen dibanding realisasi marketing sales pada tahun lalu yang mencapai Rp 2,9 triliun.

BACA JUGA: Developer Andalkan Nilai Tambah dari Mixed Use

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD Archied Noto Pradono mengatakan, marketing sales tersebut berasal dari penjualan proyek untuk segmen mix-used and high rise, landed residential, serta industrial estate.

Sejauh ini produk mix-used and high rise building berkontribusi paling besar terhadap penjualan DILD. Yakni, sekitar Rp 2,5 triliun atau 75 persen.

BACA JUGA: Perkantoran Konvensional Mulai Ditinggalkan

Sementara itu, segmen landed residential berkontribusi senilai Rp 606,8 miliar atau 18,3 persen.

Sisanya disumbang oleh industrial estate senilai Rp 200 miliar. Archied yakin pasar properti tahun ini akan tumbuh.

BACA JUGA: Intiland Keruk Rp 787 Miliar dari Proyek Surabaya

”Kalau terkait tahun politik, kami paling besar ada proyek di Jakarta dan Surabaya. Jakarta sudah lewat pilkadanya. Nah, di Surabaya sejauh ini adem ayem saja. Jadi penjualan bisalah tumbuh,” kata Archied, Jumat (2/3).

DILD juga menargetkan pendapatan berulang atau recurring income dari investasi senilai Rp 547 miliar.

Angka tersebut naik 26 persen dari capaian tahun lalu yang tercatat senilai Rp 432 miliar.

”Recurring income banyaknya dari bisnis pengelolaan gedung perkantoran,” tutur Archied.

Corporate Secretary DILD Theresia Rustandi menjelaskan, perseroan tahun ini tetap menargetkan pertumbuhan.

Namun, perseroan menetapkan target yang cenderung konservatif. Sebab, banyak proyek DILD yang berbentuk high rise building.

Pengembangan pasar high rise membutuhkan waktu yang lebih lama ketimbang proyek landed house.

Dari segi core business, pihaknya masih menyasar segmen menengah ke atas.

’’Nah, itu juga butuh waktu. Tapi, kami punya proyek di lokasi yang sudah mapan. Jadi, semakin banyak pengembang di situ, makin bagus buat lingkungan dan nilai investasi di high rise,’’ ujar Theresia. (rin/c20/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadapi Tantangan Berat, Intiland Pede Garap Pasar Surabaya


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler