jpnn.com - JAKARTA - Aplikasi investasi digital, bibit.id, meraih dua penghargaan dari Kementerian Keuangan. Bibit menjadi satu-satunya mitra distribusi Surat Berharga Negara (SBN) kategori fintech yang mendapatkan penghargaan dari Kemenkeu.
Penghargaan pertama, yakni "Mitra Distribusi Surat Utang Negara (SUN) Ritel Terbaik Tahun 2024 Kategori Financial Technology dan Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik”.
BACA JUGA: Kemendagri-Kemenkeu Bersinergi Dorong Penurunan Stunting dan Kemiskinan
Penghargaan kedua, “Mitra Distribusi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel Terbaik Tahun 2024 Kategori Financial Technology”.
Direktur Bibit Hilmawan Kusumajaya mengatakan penghargaan itu menjadi penegasan konsistensi dan komitmen pihaknya dalam memasarkan SBN dan SBSN kepada masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Bibit.id Raih Penghargaan WealthTech of the Year di Asia FinTech Awards 2024
“Terima kasih atas apresiasi yang Kemenkeu berikan kepada kami. Ke depannya, kami akan terus berinovasi, melakukan berbagai upaya edukasi, dan fokus mengajak masyarakat untuk membangun negeri lewat investasi di SBN dan SBSN,” ucap Hilmawan dalam keterangannya, Jumat (14/11).
Menurut dia, Bibit menjadi satu-satunya mitra distribusi kategori fintech yang mendapatkan penghargaan dari Kemenkeu, mengulang sukses yang dicapai tahun lalu.
BACA JUGA: Taylor Swift Borong Penghargaan di Billboard Music Awards 2024
Pada akhir 2023, Bibit juga memperoleh empat penghargaan bergengsi dari Kemenkeu, yang meliputi Mitra Distribusi (Midis) SUN Ritel Terbaik Tahun 2022, Midis SBSN Ritel Terbaik Tahun 2022 dan 2023 Kategori Fintech, Midis SUN Ritel Terbaik Kategori Fintech, dan Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik Tahun 2023.
Hilmawan menuturkan penghargaan yang diterima pada 2022, 2023, dan 2024 itu tidak terlepas dari kepercayaan yang diberikan oleh pengguna Bibit, yang kini tidak hanya didominasi generasi milenial dan Gen Z, tetapi juga investor berusia di atas 40 tahun.
“Kebanyakan pengguna Bibit ialah generasi milenial dan Gen Z, tetapi hal yang cukup menyenangkan adalah kami secara konsisten menyaksikan banyaknya investor berusia 35-50 tahun yang mempercayakan Bibit sebagai platform investasi utama mereka,” kata dia.
Di sisi lain, dari segi jumlah investor, pada akhir 2021, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan bahwa terdapat sekitar 611 ribu investor SBN.
Angka itu kemudian naik menjadi 831 ribu di akhir 2022, 1 juta di akhir 2023, dan per Oktober 2024, angkanya mencapat 1,17 juta investor.
“Kami berharap, di tahun 2025 jumlah investornya akan meningkat lagi sehingga bersama-sama kita dapat memperkuat pasar keuangan domestik,” tutur Hilmawan. (mcr4/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi