JAKARTA - Ketua Fraksi PKB, Marwan Jafar meminta pemerintah lebih serius memerangi pembalakan liar (illegal logging) untuk memberikan jaminan masa depan bangsa yang lebih baik. Menurut Marwan, illegal logging sebagai salah satu penyebab gundulnya hutan telah mengakibatkan banyaknya bencana alam di tanah air.
"Hampir di seluruh Indonesia terjadi bencana, banjir, tanah longsor dan lain-lain sebagai akibat dari gundulnya hutan. Karena hal itu adalah penyumbang terbesar terhadap kerusakan lingkungan. Harus ada ketegasan dari aparat untuk menindak pelakunya tanpa pandang bulu," kata Marwan, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/1).
Marwan juga meminta pemerintah untuk lebih disiplin lingkungan. Yaitu dengan mencegah pemanfaatan dan pengalihan hutan lindung untuk lahan pertanian, pertambahan, untuk perumahan, dan untuk fungsi komersil lainnya. Pemerintah, kata Marwan, harus mengawal ketat pengalihan fungsi hutan itu.
"Selain penggundulan liar, penyebab habisnya lahan hutan kita juga terjadi dengan cara pengalihan fungsi lahan baik secara legal dengan izin pemerintah maupun illegal," jelas ketua DPP PKB itu.
Selain itu, lanjut Marwan, pemerintah harus serius untuk melakukan penanaman kembali untuk peremajaan hutan dengan cara tebang pilih dan reboisasi. "Dengan langkah ini hutan tidak akan gundul bahkan akan selalu hijau dan subur," jelasnya.
Marwan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali ke alam dan meninggalkan meninggalkan pemakaian bahan kimia untuk pupuk. "Karena pemakaian bahan kimia untuk pupuk lambat laun akan mengurangi kesuburan tanah. Jika kesuburan tanah berkurang maka keberlangsungan tanaman (hutan) lama-lama akan musnah," tambahnya.
Sekadar informasi, belum lama ini Universitas Adelaide Australia bekerjasama dengan Universitas Nasional Singapura dan Universitas Princeton AS mempublikasikan hasil penelitian terbarunya soal lingkungan. Dalam penelitian tersebut Indonesia menempati urutan ke empat setelah Brazil, Amerika serikat, dan China, sebagai negara paling berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan di muka bumi. PBB merilis Hutan Sumatera dan Hutan Kalimantan akan punah pada tahun 2032.
Menurut Indonesia Corruption Watch (ICW), kerugian dari aspek laju deforestasi (kerusakan hutan) pada periode 2005-2009 mencapai 5,4 juta Ha atau setara Rp71,28 triliun.(fuz/jpnn)
"Hampir di seluruh Indonesia terjadi bencana, banjir, tanah longsor dan lain-lain sebagai akibat dari gundulnya hutan. Karena hal itu adalah penyumbang terbesar terhadap kerusakan lingkungan. Harus ada ketegasan dari aparat untuk menindak pelakunya tanpa pandang bulu," kata Marwan, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/1).
Marwan juga meminta pemerintah untuk lebih disiplin lingkungan. Yaitu dengan mencegah pemanfaatan dan pengalihan hutan lindung untuk lahan pertanian, pertambahan, untuk perumahan, dan untuk fungsi komersil lainnya. Pemerintah, kata Marwan, harus mengawal ketat pengalihan fungsi hutan itu.
"Selain penggundulan liar, penyebab habisnya lahan hutan kita juga terjadi dengan cara pengalihan fungsi lahan baik secara legal dengan izin pemerintah maupun illegal," jelas ketua DPP PKB itu.
Selain itu, lanjut Marwan, pemerintah harus serius untuk melakukan penanaman kembali untuk peremajaan hutan dengan cara tebang pilih dan reboisasi. "Dengan langkah ini hutan tidak akan gundul bahkan akan selalu hijau dan subur," jelasnya.
Marwan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali ke alam dan meninggalkan meninggalkan pemakaian bahan kimia untuk pupuk. "Karena pemakaian bahan kimia untuk pupuk lambat laun akan mengurangi kesuburan tanah. Jika kesuburan tanah berkurang maka keberlangsungan tanaman (hutan) lama-lama akan musnah," tambahnya.
Sekadar informasi, belum lama ini Universitas Adelaide Australia bekerjasama dengan Universitas Nasional Singapura dan Universitas Princeton AS mempublikasikan hasil penelitian terbarunya soal lingkungan. Dalam penelitian tersebut Indonesia menempati urutan ke empat setelah Brazil, Amerika serikat, dan China, sebagai negara paling berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan di muka bumi. PBB merilis Hutan Sumatera dan Hutan Kalimantan akan punah pada tahun 2032.
Menurut Indonesia Corruption Watch (ICW), kerugian dari aspek laju deforestasi (kerusakan hutan) pada periode 2005-2009 mencapai 5,4 juta Ha atau setara Rp71,28 triliun.(fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Geledah Rumah Petinggi Demokrat
Redaktur : Tim Redaksi