jpnn.com, KALIMANTAN TIMUR - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menggelar Sharing Knowledge Systemic Risk bersama perwakilan seluruh anak perusahaan Pupuk Indonesia Grup, pada Selasa (26/4).
SVP Sekretaris Perusahaan PKT Teguh Ismartono menjelaskan kegiatan ini sebagai langkah mendukung peningkatan implementasi sistem manajemen risiko di lingkungan Pupuk Indonesia Grup, dengan saling berbagi pengetahuan.
BACA JUGA: Mantap Ingin Bercerai dari Lukman Azhari, Medina Zein: Kakaknya Semua Menghubungi Aku
PKT secara konsisten menerapkan sistem manajemen risiko sesuai dengan prinsip ISO 31000 untuk memperkuat posisi sebagai perusahaan nasional berskala global.
"Sistem manajemen risiko sesuai prinsip ISO 31000 bagian dari implementasi Governance Risk Management Compliance (GRC) PKT, yang didukung sistem teknologi informasi andal sebagai kelanjutan komitmen yang tertuang dalam regulasi internal tentang Good Corporate Governance (GCG)," terang Teguh.
BACA JUGA: Hukum Menikahi Wanita yang Pernah Berhubungan Badan di Luar Nikah
Menurut Teguh, penerapan GRC PKT mengacu pada pelaksanaan proses bisnis sesuai penerapan tata kelola perusahaan yang menitikberatkan pada transparansi, akuntabilitas, independensi, responsibility dan fairness.
Termasuk membangun komitmen dan awareness penerapan manajemen risiko dan kepatuhan di seluruh lini bisnis PKT.
BACA JUGA: 3 Jenis Makanan ini Bisa Menurunkan Gairah Seks di Ranjang
Khusus manajemen risiko, PKT telah menyusun roadmap serta kebijakan dan pedoman berbasis ISO 31000 melalui SK Direksi, termasuk mengatur pengelola dan Key Person MR, HIRARC dan Asdam hingga kewajiban pelaporan risiko individu seluruh karyawan.
"Melalui kegiatan ini diharap memberikan dampak positif terhadap kemajuan perusahaan di lingkungan Pupuk Indonesia Grup yang lebih profesional dan transparan," seru Teguh.
AVP Analisis dan Pelaporan Manajemen Risiko PKT Nurjannah Octavia Devisari, selaku pembicara webinar menyampaikan, pengelolaan risiko berdasarkan ISO 31000 yang diimplementasikan PKT terdiri dari tiga komponen utama yakni Prinsip, Kerangka Kerja dan Proses Manajemen Risiko.
Systemic Risk dianggap penting karena mengacu pada risiko yang ditimbulkan oleh keterkaitan dan saling ketergantungan dalam suatu sistem, di mana kegagalan satu entitas atau kelompok dapat menyebabkan kegagalan berjenjang.
"Dalam pengelolaan systemic risk, PKT mengidentifikasi seluruh anak perusahaan dan afiliasi yang saling terkait baik sebagai kepemilikan saham maupun pendiri.
"Selain itu systemic risk juga membantu manajemen dalam melakukan monitoring kinerja anak perusahaan dan afiliasi, khususnya yang memiliki dampak signifikan terhadap keberlangsungan PKT," seru Nurjannah.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada