Konsolidasi Yes !!! Lengser Ketum No !!!

Minggu, 17 Februari 2013 – 11:42 WIB
JAKARTA - Partai Demokrat hari ini, Minggu (17/2) akan menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas). Acara ini diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Geliat acara Rapimnas terlihat dengan adanya belasan spanduk dan bendera Partai Demokrat yang dipasang di sepanjang jalan trotoar di sekitar Hotel Grand Sahid.

Spanduk itu bertuliskan bermacam-macam. Salah satu yang menarik adalah spanduk bertuliskan "Konsolidasi Yes !!! Lengser Ketum No !!! " yang berasal dari Forum DPD dan DPC Demokrat Nusantara.

Lantas mengapa spanduk itu menarik? Karena prahara yang terjadi di dalam tubuh Partai Demokrat terindikasi adanya upaya untuk melengserkan Anas Urbaningrum dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Hal itu dimulai dengan SBY yang menyatakan mengambilalih pimpinan Partai Demokrat. SBY memutuskan hal itu agar Anas bisa fokus menghadapi dugaan korupsi. Keputusan itu diambil setelah Majelis Tinggi Partai Demokrat menggelar rapat di Cikeas.

SBY menyatakan, segala keputusan kebijakan Partai Demokrat dijalankan oleh Majelis Tinggi. "Anas tetap jadi Wakil Majelis Tinggi, sementara (Partai Demokrat) saya pimpin langsung. Saya berikan kesempatan (ke Anas) untuk lebih memfokuskan diri mengahdapi persoalan dugaan korupsi di KPK," kata SBY.

Isyarat pelengseran Anas juga keluar dari mulut Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla. Ia menilai bahwa nahkoda baru penting bagi Demokrat.

"Nahkoda tertinggi kita tentu pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini tetap ada nahkoda kedua, yang itu akan menjadi cover Partai Demokrat yang dilihat publik ya dan nahkoda itu penting," kata Ulil.

Ulil menerangkan, Rapimnas Demokrat menunjukkan bahwa Demokrat mempunyai niatan untuk melakukan penyelamatan. Namun apakah nanti menjadi Kongres Luar Biasa (KLB) atau tidak, Ulil mengaku tidak tahu.

"Saya tidak bisa mengatakan kalau mendorong ke sana (KLB), tetapi kalau misalnya dari forum itu (Rapimnas) muncul keputusan untuk membawa figur baru, Alhamdulillah sekali," ucap Ulil.

Namun demikian soal pelengseran Anas dibantah oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Saan Mustopa. Menurut loyalis Anas itu, dalam Rapimnas Demokrat tidak ada upaya untuk melengserkan Anas.

Saan menjelaskan, Rapimnas dirancang untuk mempersiapkan langkah-langkah dalam rangka melakukan penataan dan pemulihan partai.

"Konsolidasi ini mengundang semua kader. Konsolidasi bertujuan untuk pemantapan, memulihkan kembali Partai Demokrat dan mengambil kembali kepercayaan publik," ujar Saan. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Konawe Usulkan Penambahan Kursi Dewan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler