jpnn.com, CHENGDU - Penjagaan di luar gedung konsulat AS di Chengdu, Tiongkok, diperketat selagi staf di dalam bersiap untuk meninggalkan konsulat, Sabtu (25/7). Sehari sebelumnya, pemerintah Tiongkok mengeluarkan perintah penutupan kantor diplomatik tersebut.
Anggota kepolisian, termasuk sejumlah orang tak berseragam, melakukan penjagaan tepat di luar gedung. Mereka juga menutup jalanan sekitar. Sementara beberapa kendaraan konsulat terlihat keluar masuk.
BACA JUGA: Situasi Makin Panas, Tiongkok Bongkar Borok Diplomatik Amerika
Lambang konsulat di dalam kompleks gedung telah dicopot. Namun hingga berita ini diturunkan, baik pihak Konsulat AS di Chengdu maupun Kedutaan Besar AS di Beijing belum memberikan keterangan mengenai hal ini.
Penutupan konsulat AS tersebut merupakan aksi balasan terhadap penutupan konsulat Tiongkok di Houston, AS, yang lebih dulu dilakukan. Aksi saling menutup kantor perwakilan itu menambah ketegangan relasi kedua negara di tengah sejumlah konflik yang terjadi.
BACA JUGA: Pejabat Amerika Bawa Massa ke Kantor Konsulat Tiongkok, Pintu Didobrak, Mencekam
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut konsulat Tiongkok telah menjadi sebuah pusat pengintaian dan pencurian kekayaan intelektual.
AS meminta Tiongkok mengosongkan konsulat di Houston selambatnya hingga Jumat (24/7) pukul 16.00 waktu setempat, sedangkan Tiongkok memberikan waktu 72 jam untuk penutupan konsulat AS di Chengdu, yakni hingga Senin (27/7) pukul 10.00 waktu setempat.
BACA JUGA: Makin Hijau, Ibu Kota Tiongkok Jadi Rumah Banyak Hewan Liar
Konsulat AS tersebut dibuka pada 1985 dengan hampir 200 orang pegawai, termasuk 150 staf lokal, demikian menurut keterangan dalam situs resminya.
Belum diketahui ada berapa orang pegawai yang berada di sana hingga saat ini, khususnya setelah muncul wabah COVID-19 yang membuat pemerintah AS mengevakuasi para diplomatnya.
Beberapa warga Chengdu turut berkomentar atas penutupan konsulat dengan respons yang beragam.
"Yang paling saya khawatirkan adalah AS yang tidak akan mungkin berhenti sampai sini, mungkin saja akan terjadi yang lebih buruk," ujar Zhang Chuhan (19), seorang mahasiswa.
Sementara Jiang (29), mengatakan, "Saya setuju. AS telah menutup konsulat kami, maka saya kira kami harus menutup konsulat mereka juga." (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil