Konsumsi BBM Capai 92,5 Juta Barel

Selasa, 16 November 2010 – 12:21 WIB
JAKARTA - Laporan neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang dilansir Bank Indonesia Nopember ini menyebutkan, aktivitas ekonomi yang semakin besar berimplikasi pada peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri.

"Konsumsi BBM terus meningkat dari 87,7 juta barel pada triwulan II menjadi 92,5 juta barel pada triwulan III 2010," jelas laporan itu, Senin (15/11)Berdasarkan sektor penggunanya, peningkatan konsumsi BBM tersebut lebih disebabkan oleh tingginya penggunaan BBM oleh sektor transportasi dan sektor listrik.

Peningkatan konsumsi BBM sektor transportasi juga tercermin pada konsumsi BBM Subsidi hingga September 2010 yang mencapai 28,54 kilo liter atau 79,8 persen dari kuota volume subsidi BBM dalam APBNP 2010 sebesar 36,5 juta kiloliter.

Penambahan jumlah kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor, ditengarai memicu kenaikan konsumsi BBM

BACA JUGA: Kemenhut Tarik 62 Perusahaan Kayu

Sedangkan, konsumsi sektor listrik yang masih menunjukkan peningkatan diperkirakan sejalan dengan naiknya kebutuhan energi listrik seiring dengan kegiatan produksi di dalam negeri yang meningkat.

BI juga mencatat neraca perdagangan minyak pada triwulan III defisit sekitar USD 1 miliar, menyusut dibandingkan triwulan sebelumnya defisit USD 1,2 miliar
Mengecilnya defisit neraca perdagangan minyak tersebut lebih dipengaruhi oleh penurunan nilai impor minyak, akibat menurunnya harga dan volume impor produk minyak.

Untuk nilai ekspor minyak selama periode laporan tercatat sebesar USD 3,5 miliar, lebih rendah dari triwulan sebelumnya USD 3,7 miliar

BACA JUGA: Nissan Optimistis Bersaing

Penurunan nilai ekspor tersebut terutama akibat harga minyak yang menurun dibanding triwulan sebelumnya
Sedangkan volume ekspor minyak meningkat ditengah turunnya produksi dari sebelumnya 0,965 juta barel per hari (bpd) menjadi 0,950 juta bpd, yang diakibatkan adanya pelepasan stok minyak pemerintah.

Sementara itu, impor minyak dalam kurun triwulan III mencapai USD 4,6 miliar dengan komposisi minyak mentah sekitar 19,5 juta barel senilai USD 1,4 miliar dan produk minyak sebesar 38,5 juta barel setara USD 3,2 miliar

BACA JUGA: Saham Garuda Dilepas Bertahap

Nilai impor tersebut lebih rendah dibanding periode sebelumnya 4,9 miliar.

Dari sisi permintaan dan penawaran di pasar global, perbaikan ekonomi global yang tetap berjalan namun tidak terlalu cepat menyebabkan harga minyak di pasar internasional bergerak dengan kecenderungan yang menurunDalam perkembangannya, permintaan minyak dunia pada triwulan III menunjukkan peningkatanNamun demikian, kenaikan permintaan tersebut mampu diimbangi oleh peningkatan pasokan minyak dunia(lum/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Andalan Chevrolet Mampang Resmi Beroperasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler