Demikian temuan hasil penelitian beberapa tim ilmuan yang diterbitkan dalam jurnal Nature seperti dimuat BBC, Kamis (7/3). Disebutkan, gangguan ketahanan tubuh dapat melemahkan disaat melawan infeksi dan dapat memicu penyakit-penyakit seperti diabetes tipe 1, rematik dan multiple sclerosis.
Sebelumnya salah satu teori utama di balik multiple sclerosis (MS) adalah infeksi udara, merokok dan kekurangan vitamin D yang dapat memperburuk kondisi seseorang. Kini para peneliti yakin mereka telah memiliki bukti awal bahwa jumlah asupan garam juga berkontribusi pada pembentukan penyakit MS.
Tim peneliti di RS Brigam and Women dan Broad Institute di MIT dan Harvard menyelidiki bagian dari sistem kekebalan yang terkait dengan penyakit-penyakit tersebut. Mereka ingin mengetahui bagaimana sel T-helper 17 terbentuk. Analisis komprehensif dari kimia yang dibutuhkan untuk memproduksi sel T-helper 17 mengidentifikasi sebuah gen kritis.
"Butuh satu hari untuk meningkatkan kadar garam dalam perut," kata Dr Vijay Kuchroo dari Brigam and Women"s Hospital.
Dalam ujicoba atas tikus yang diberi makanan tinggi garam lebih cenderung terserang penyakit sejenis MS dalam eksperimen. Sementara itu, para peneliti di Universitas Yale juga menyelidiki garam dan dampaknya pada sel manusia.
"Kami sangat terkejut melihat bagaimana perubahan pada asupan garam memiliki efek yang sangat besar," ujar David Hafler, peneliti dari Universitas Yale.
Mengomentari temuan ini, Prof Alastair Compston, dari Universitas Cambridge, mengatakan pada BBC bahwa temuan itu sangat masuk akal, tidak diduga dan sangat menarik. "Seperti semua ilmu pengetahuan yang baik, temuan ini memperkenalkan ide baru yang tidak pernah terpikirkan oleh siapa pun," ujarnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Krim Anti-Tua Terbukti Hilangkan Kerutan di Wajah
Redaktur : Tim Redaksi