Konsumsi LPG H-1 Lebaran Melonjak hingga 20 Persen

Jumat, 15 Juni 2018 – 15:57 WIB
Ilustrasi elpiji 3 kg. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kenaikan konsumsi liquified petroleum gas (LPG) diprediksi mencapai puncaknya Kamis (14/6), atau pada H-1 Lebaran.

Hal itu terjadi seiring meningkatnya aktivitas masyarakat menyiapkan berbagai hidangan untuk perayaan Lebaran. Konsumsi LPG pada H-1 Lebaran meningkat 20 persen, atau mencapai 27.800 metric ton (mt) per hari. 

BACA JUGA: Ini Makanan Khas Lebaran Sandiaga Uno

Vice President Corporate Communication PT Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, Pertamina sudah mengantisipasi lonjakan konsumsi LPG dengan menyiapkan 31 ribu pangkalan siaga yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Hal ini kami lakukan untuk memastikan kebutuhan konsumen akan tercukupi dan memberikan kemudahan masyarakat untuk mendapatkan LPG di pangkalan. Mengingat, beberapa pengecer sudah tutup atau pemiliknya mudik," katanya dalam siaran pers Kamis (14/6).

BACA JUGA: Kapolres: Jika Mengancam, Silakan Tembak di Tempat

Hingga Rabu (13/6), penjualan LPG nasional mencapai 27.713 mt, atau sudah mendekati konsumsi peak season yang diproyeksikan Pertamina. Peningkatan konsumsi tersebut sudah terjadi sejak awal masa cuti bersama, yakni pada Sabtu (9/6) lalu.

Pertamina menjamin pasokan LPG di seluruh Indonesia aman, karena stok LPG nasional masih di atas rata-rata yakni sekitar 19 hari ke depan.

BACA JUGA: Okupansi Hotel Naik Signifikan saat Lebaran

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa menambahkan, ke-31 ribu pangkalan siaga LPG yang telah disiapkan telah dioperasikan mulai H-3 Lebaran. Pangkalan itu buka selama 24 jam.

"Pangkalan siaga ini kami tempatkan berdekatan dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) dan Depot LPG," ujarnya.

Pangkalan siaga LPG berfungsi untuk memantau penyaluran bahan bakar tersebut agar tepat sasaran, sehingga tidak terjadi penyimpangan. Fungsi lainnya adalah untuk sebagai titik stabilitasi stok, sehingga bisa mengurangi dampak buruk ketika suatu saat terjadi kelangkaan.

Untuk memperoleh LPG 3 kilo gram (kg), masyarakat diimbau untuk membelinya di lembaga penyalur resmi pendistribusian Pertamina, seperti pangkalan, agen atau SPBU terdekat.

Di lokasi-lokasi itu, LPG 3 kg dijual sesuai harga eceran tertingi (HET) setempat. Sedangkan  pasokan dan harga LPG di tingkat pengecer tidak dapat dikontrol Pertamina, karena pengecer bukan lembaga penyalur resmi Pertamina. Sehingga, Pertamina hanya bertanggung jawab melakukan pengawasan hanya sampai pada pangkalan LPG 3 kg saja. (rin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puncak Arus Mudik Terjadi Pada Rabu


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
LPG   Lebaran   gas elpiji  

Terpopuler