"Pertumbuhan konsumsi semen cukup baik. Yakni mencapai 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ungkap Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto di Jakarta kemarin (7/8).
Panggah menerangkan, ekspansi industri termasuk semen perlu disebarkan ke luar Jawa untuk mendukung pemerataan pembangunan. Apalagi, dengan program kerangka MP3EI, pemerataan pembangunan industri di daerah sangat memerlukan kepastian pasokan semen. "Industri semen harus bisa memenuhi kebutuhan tersebut," ungkapnya."
Sementara itu Ketua Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso mengatakan, rerata pertumbuhan sektor properti yang mencapai 7 persen per tahun memicu tumbuhnya konsumsi semen.
Beberapa jenis sektor industri properti yang mencatat pertumbuhan diantaranya proyek konstruksi. "Proyek pemerintah juga berkontribusi. Misalnya untuk pembanguna masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi indonesia," terangnya.
Widodo menyebutkan, konsumsi semen per kapita juga mencatat peningkatan. Pada tahun 2007, angka konsumsi semen per kapita hanya sebesar 141 kilogram. Sementara dalam lima tahun terakhir konsumsi per kapita semen di Indonesia sebesar 200 kilogram. "Daya beli masyarakat untuk sektor properti ikut naik," paparnya.
Asosiasi Semen Indonesia memproyeksikan konsumsi semen nasional tahun ini secara total bakal meningkat atau tumbuh 12 persen, menjadi 53,7 juta ton. Pada 2011 lalu, konsumsi semen di Indonesia tercatat sekitar 48 juta ton. (Gal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tenggat Divestasi Newmont Diundur
Redaktur : Tim Redaksi