jpnn.com - Kehamilan merupakan kabar bahagia yang ditunggu-tunggu para calon ibu. Untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan janin, dokter umumnya akan memberikan vitamin untuk dikonsumsi selama hamil.
Vitamin yang diberikan bisa bermacam-macam, tapi yang paling umum diresepkan dokter adalah asam folat, zat besi, dan kalsium.
BACA JUGA: Tidak Sadar Masih Hamil, Arifa Dua Kali Melahirkan dalam Sebulan
Lalu benarkah konsumsi vitamin saat hamil mampu menurunkan risiko autisme pada anak kelak?
Berbagai jenis vitamin hamil
BACA JUGA: Alergi, Bisakah Dicegah Sejak Anak Masih dalam Kandungan?
Asam folat adalah nutrisi yang sangat penting untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Bahkan, banyak dokter menganjurkan agar para calon ibu yang akan memulai program hamil untuk mengonsumsi asam folat 3 bulan sebelum kehamilan. Asam folat adalah nutrisi yang penting untuk pembentukan tabung saraf.
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan penutupan tabung saraf pada janin tidak sempurna. Ini dapat menyebabkan penyakit cacat bawaan seperti spina bifida (saraf tulang belakang keluar dari kulit) hingga anencephali (bayi tidak memiliki tempurung kepala).
BACA JUGA: Cara Mengatasi Ambeien Saat Hamil
Zat besi juga penting bagi ibu hamil karena hampir sebagian besar ibu hamil menderita anemia. Terlebih, zat besi juga diperlukan janin untuk tumbuh kembangnya.
Selanjutnya, dokter juga umum memberikan suplemen kalsium. Janin yang sedang bertumbuh dengan pesat di dalam rahim ibu memerlukan suplai kalsium yang sangat banyak untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Selain dari vitamin dan mineral di atas, tak jarang dokter juga memberikan suplemen lain dalam bentuk yang lebih lengkap, yang mencakup berbagai vitamin, mineral, dan omega-3. Berbagai merek suplemen ibu hamil dapat ditemukan, baik merek produksi lokal maupun luar negeri. Harganya pun tidak bisa dibilang murah. Semakin lengkap kandungannya, harganya cenderung lebih mahal.
Meskipun begitu, banyak ibu hamil rela merogoh kocek untuk membeli suplemen kehamilan demi tumbuh kembang janin yang optimal. Apakah mengonsumsi suplemen kehamilan memang benar dapat bermanfaat?
Benarkah cegah autisme?
Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal JAMA Psychiatry mengemukakan bahwa konsumsi vitamin prenatal selama bulan pertama kehamilan menurunkan risiko anak menderita autisme sebesar 50 persen.
Hal ini terutama terjadi pada anak yang memiliki saudara kandung yang terkena autisme.
Peneliti juga menemukan, ibu yang mengonsumsi vitamin hamil pada bulan awal kehamilan cenderung memiliki anak dengan kecerdasan yang lebih dibanding mereka yang tidak.
Studi juga menemukan bahwa konsumsi asam folat – terutama pada awal kehamilan – dapat menurunkan risiko bayi menderita cacat jantung bawaan jenis ASD (atrial septal defect), yaitu kelainan sekat ruang jantung.
Dosis asam folat yang dianjurkan adalah 600 mikrogram per hari. Dosis asam folat kurang dari 400 mikrogram per hari ditemukan tidak memiliki efek dalam menurunkan risiko ASD.
Kontroversi vitamin kehamilan
Meski penelitian menemukan manfaat vitamin hamil untuk kebaikan bayi, vitamin saat hamil bukan tanpa kontroversi. Peneliti dari Universitas John Hopkins Amerika menemukan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi asam folat dan vitamin B12 yang terlalu tinggi justru dapat meningkatkan risiko autisme dan ASD pada anak.
Studi lanjutan perlu dilakukan mengenai manfaat dan efek samping dari vitamin hamil ini. Meskipun begitu, para ahli setuju dan menganjurkan para wanita untuk mengonsumsi vitamin saat hamil – terutama asam folat – sejak memulai program hamil.
Dengan catatan, jumlahnya harus tepat. Harus lebih dari 400 mikrogram, tetapi tidak melebihi 800 mikrogram dalam sehari.(HNS/ RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisakah Wanita dengan Ambeien Melahirkan Secara Normal?
Redaktur & Reporter : Yessy