jpnn.com, DHAKA - Arifa Sultana Iti melahirkan bayi laki-laki pada 25 Februari lalu. Jumat pekan lalu (22/3), sekitar 26 hari setelah kelahiran sang putra, dia merasakan tanda-tanda hendak melahirkan.
Perutnya mulas dan air ketubannya merembes. Yakin ada yang salah dengan tubuhnya, perempuan 20 tahun tersebut segera memeriksakan diri ke rumah sakit.
BACA JUGA: Alergi, Bisakah Dicegah Sejak Anak Masih dalam Kandungan?
Jumat itu Iti bergegas ke Ad-din Hospital di Distrik Jessore, Bangladesh. Di sana dokter melakukan pemeriksaan ultrasonografi alias USG. Hasilnya, ada bayi kembar di rahim Iti.
"Dia tidak sadar masih hamil," kata Sheila Poddar, dokter spesialis kandungan rumah sakit tersebut, sebagaimana dikutip The Guardian, Kamis (28/3).
BACA JUGA: Bayi Kembar di Bandung Barat Diberi Nama Prabowo - Sandiaga, Kenapa Bukan Jokowi - Maruf?
Keterangan Poddar itu jelas membuat Iti bingung. Bagaimana mungkin dia masih hamil setelah melahirkan bayi lelaki pada bulan lalu? Jawabannya adalah uterus didelphys. Iti punya rahim ganda.
Saat Iti hamil, dua rahimnya sama-sama terisi janin. Satu janin di rahim yang satu dan dua janin di rahim yang lain. Karena itulah, meski sudah melahirkan bayi laki-laki, dia masih hamil bayi kembar juga. Ketika melahirkan anak pertamanya secara alami, kelainan bawaan Iti tidak terdeteksi. "Sepanjang karir saya, baru sekarang menjumpai kasus semacam ini," kata Poddar.
BACA JUGA: Ini Penyebab Serangan Jantung Usai Melahirkan
Menurut dia, rahim ganda bisa dideteksi lewat pemeriksaan USG. Tetapi, Iti tidak pernah melakukan pemeriksaan USG sejak awal hamil hingga melahirkan yang pertama. Dokter yang selama ini menangani kehamilan Iti juga tidak mendeteksi adanya kelainan tersebut.
Jumat lalu itu Poddar langsung membantu Iti bersalin secara Caesar. Sepasang bayi kembar tersebut lahir selamat. (sha/c4/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anemia pada Ibu Hamil Berbahaya?
Redaktur & Reporter : Adil