Konten Pornografi Marak di Medsos, Staf Khusus Menkominfo Bilang Begini 

Selasa, 21 September 2021 – 23:44 WIB
Staf Khusus Menkominfo Henry Subiakto. Foto: Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Kasus pornografi yang terjadi belakangan ini di media sosial terus mencuat. Sebagian selebgram mengandalkan aplikasi tersebut untuk menyambung hidupnya.

Seperti baru-baru ini terjadi kasus pornografi yang dilakukan selebgram berinisial RR (32) melalui aplikasi Mango.

BACA JUGA: Kasus Pornografi Selebgram RR, Syarief Hasan Minta Pemerintah Tegas

Memanggapi hal tersebut, Staf Khusus Menkominfo Henry Subiakto mengatakan pornografi termasuk konten yang wajib diblokir atau dicegah.

Oleh karena itu, dia meminta kepada masyarakat yang menemukan konten seperti itu harus segera melaporkannya.

BACA JUGA: Sikapi Kasus Selebgram RR, Iqbal Minta Kemenkominfo Lakukan Ini

"Masyarakat yang menemukan bisa lapor ke aduan konten Kemenkominfo," kata Henry saat dihubungin JPNN.com, Selasa (21/9).

Dia menambahkan pemerintah dan Kemenkoinfo tidak bisa mengawasi sepenuhnya peredaran konten di media sosial.

BACA JUGA: Selebgram RR Ditangkap Terkait Pornografi, Dinar Candy: Sudah Kuduga

Sebab, dia mengatakan terlalu banyak konten yang diunggah oleh pengguna di media sosial. 

"Tidak mungkin mengawasi jutaan konten. Makanya ada mekanisme partisipasi masyarakat untuk lapor," ungkap dia.

Guru Besar Unair itu memberikan cara untuk melaporkan konten negatif yang berada di media sosial. Pengguna bisa melaporkannya di situs aduankonten.id.

Diketahui, Penyidik Polresta Denpasar, Bali membongkar kasus pornografi yang dilakukan selebgram berinisial RR (32) melalui aplikasi Mango.

Menurut dia, faktor ekonomi menjadi motif selebgram RR melakukan aksi pornografi secara online itu.

Pelaku juga mengakui perbuatannya yang telah mempertontonkan aurat melalui siaran langsung pada aplikasi Mango.

Kepada penyidik, selebgram RR mengaku punya akun atau ID pada aplikasi Mango dan Bigo dengan nama Kuda Poni alias Bintang Live untuk mencari penghasilan setiap harinya.

Jansen menyebut pelaku tidak menerima BO (Booking order) di luar walaupun banyak yang memintanya saat pelaku live di medsos Mango dan Bigo.

"Pelaku hanya melakukan live pornografi dengan mempertontonkan aurat saja di aplikasi tersebut," ucap Kombes Jansen.(ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alih Kelola Blok Rokan, Momentum Wujudkan Kemandirian Energi


Redaktur : Friederich
Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler