jpnn.com, JAKARTA - PT PP, mengumumkan total perolehan kontrak baru senilai Rp 3,9 Triliun selama November 2017. Rinciannya yakni dari PTPP Induk sebesar Rp 2,1 Triliun dan Entitas-Entitas Anak Rp 1,8 Triliun.
Dengan perolehan tersebut, perseroan berhasil membukukan total kontrak baru selama 11 bulan 2017 sebesar Rp 37,4 triliun.
BACA JUGA: PT PP Optimistis Capai Arus Kas Positif di Penghujung Tahun
Direktur Utama PT PP Tumiyana menjelaskan untuk 2017, perseroan memiliki target kontrak baru sebesar Rp 40,6 triliun atau naik sebesar 25 persen dibandingkan realisasi kontrak baru 2016 sebesar Rp 32,6 triliun.
Berbagai kontrak baru yang berhasil diperoleh PTPP induk selama November 2017 di antaranya meliputi Jalan Tol Serang-Panimbang (Paket 2 Simpang Susun) sebesar Rp 546 miliar, Bendungan Lausimeme sebesar Rp422 Miliar.
BACA JUGA: PT PP: Proyek Terowongan Notog Siap Digunakan Akhir 2018
Kemudian Gedung ASEAN sebesar Rp 407 miliar, Apartemen Sky High Koapgi sebesar Rp 350 miliar, dan PLTD Senayan 100MW sebesar Rp 199 miliar.
"Etitas anak PT PP Presisi Tbk memberikan kontribusi kontrak baru sebesar Rp 1,5 triliun (setelah eliminasi) disusul oleh PT PP Properti Tbk sebesar Rp 235 miliar (setelah eliminasi) selama November 2017 saja," jelasnya.
BACA JUGA: Garap Apartemen di Gresik, Gunawangsa Gandeng PT PP
Sementara portofolio kontrak baru dan penyerapan anggaran berdasarkan tipe pekerjaan, PTPP memiliki portofolio kontrak baru yang beragam. Kontribusi terbesar disumbangkan oleh segmen Bangunan Gedung sebesar Rp 21,2 triliun atau 57 persen dari total kontrak baru selama 11 Bulan 2017.
Berdasarkan project owner, segmen BUMN mendominasi portofolio kontrak baru PTPP selama 11 Bulan 2017 dengan kontribusi sebesar 60,8 persen dari total kontrak baru, disusul oleh segmen swasta sebesar 27,6 persen dan segmen pemerintah sebesar 11,6 persen.
Dengan begitu tiga segmen ini memberikan kontribusi sebesar 33,8 triliun atau setara dengan 90 persen dari total kontrak baru yang dimenangkan oleh Perseroan selama Januari hingga November 2017.
“Karakteristik penyerapan Anggaran Pemerintah dan BUMN berbeda dengan swasta, di mana penyerapan terbesar umumnya terjadi di Semester II, terutama di Kuartal IV,” tutur Tumiyana.
Dengan pola seperti ini, PTPP kata Tumiyana optimistis target kontrak baru masih dalam jangkauan.
"Bahkan tidak tertutup kemungkinan bisa sedikit lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan,” tandas Tumiyana.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kontrak Baru PT PP Tembus Rp 33,5 triliun
Redaktur & Reporter : Yessy