Kontrak Rp54 Triliun Buyar Karena Ulah NSA

Kamis, 19 Desember 2013 – 14:45 WIB

jpnn.com - SAOPAULO--Pabrikan asal Swedia, Saab, berhasil memenangkan kontrak senilai USD 4.5 miliar atau Rp 54 triliun untuk memasok 36 jet tempur ke Brasil.

Kontrak tersebut adalah salah satu yang terbesar saat ini. Saab menghadapi kompetisi yang sengit dari pesaing lainnya seperti Boeing dan Dassault Aviation. Pasalnya banyak pihak menduga Boeing atau Dassault keluar sebagai pemenang.

BACA JUGA: Anggaran Membengkak, Proyek Kapal Perang Australia Ditinjau Ulang

Menurut laman BBC, Kamis (19/12), ketegangan politik antara Brasil dan Washington tentang dugaan aktivitas mata-mata AS kemungkinan besar merusak peluang Boeing.

Badan Keamanan Nasional AS (NSA) dituduh meretas email dan pesan-pesan dari Presiden Dilma Rousseff, asisten-asistennya dan perusahaan minyak negara, Petrobras.

BACA JUGA: Daftar Negara yang Paling Banyak Memenjarakan Jurnalis

David Fleischer, ahli politik dari University of Brasilia, mengatakan bahwa Rousseff awalnya lebih menyukai pesawat Boeing dan banyak orang berpikir ia akan mengumumkan keputusannya dalam lawatan ke Washington.

"Boeing hampir mendapatkan kontrak itu tapi ulah NSA membuyarkan peluang mereka," tegas Fleischer.

BACA JUGA: Bibi Kim Jong-un Mulai Tersingkir

Aksi memata-matai yang dilakukan NSA dibocorkan Snowden ke seorang jurnalis Brasil, Glenn Greenwald, dalam program di TV Globo pada September lalu. Terbongkarnya skandal ini membuat Presiden Rousseff membatalkan lawatannya ke Washington yang dijadwalkan Oktober lalu. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Turki, Iran, Tiongkok Tiga Besar Negara Pemenjara Jurnalis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler