Kepalanya dipukul berkali-kali, dan gelas dilemparkan ke dagunya. Akibatnya, janda anak satu itu mengalami luka memar di bagian wajah, memar di pelipir mata, dan kepalanya terasa sakit karena ada pembengkakan.
Peristiwa tersebut terjadi di VIP 4 Lapotta Cafe Siantar Hotel, Sabtu (25/8) sekira pukul 01.30 WIB. Saat itu korban sedang duduk bersama temannya Veni di meja kasir Cafe Lapotta.""
Tak berapa lama, Paulus Silalahi yang merupakan tamu VIP 4 datang menghampiri korban, dan mengajaknya gabung Karaokean di VIP 4. Korban pun tak menolak ajakan itu, sebab Paulus sudah lama dikenalnya dan berwatak baik.
Awalnya masuk VIP 4 itu, korban sontak terkejut ketika melihat sekira 10 orang laki-laki sudah berada di dalam.
"Ada lah mereka 10 orang di dalam VIP itu. Tak berapa lama saya di VIP, Pimpin marah-marah kepada saya. Penyebabnya apa, saya pun tidak tahu," ujar korban saat dijumpai di Polresta Siantar saat itu hendak membuat pengaduan.
Selain marah-marah, Pimpin juga memukul wajah dan kepala korban. Gelas bekas minuman dilemparkannya juga ke kepala korban.
"Wajah dan kepala saya dipukul. Gelas bekas minumannya dilemparkannya ke kepala saya. Usai itu, saya diancamnya akan lebih parah lagi dibuatnya kalau sampai nekat keluar dari VIP. Sementara saat itu, Pimpin langsung keluar dari VIP dan pulang ke rumahnya," papar korban menceritakan sambil menangis.
Peristiwa itu pun terungkap ketika Waitress Cafe Lapotta masuk ke VIP 4 dan melihat korban menangis sambil menundukkan kepalanya. Oleh Waitres itu, korban di bawa keluar VIP.
"Saya sudah sakit hati kali dibuatnya. Saya tidak mau maafkan dia itu. Dia harus dipenjara,"tegas wanita yang memakai rok pendek sejengkal diatas lutut itu.
Menurut teman-teman korban yang ikut mendampinginya membuat pengaduan ke Polresta Siantar, mengatakan bahwa tidak melihat langsung pemukulan dan pelemparan gelas tersebut. Tetapi, saat itu korban ditemui di VIP 4 sedang menangis.
Sementara malam itu saat Pimpin dihubungi melalui telepon seluler korban, yang mengangkat telepon Pimpin adalah isterinya. Isterinya mengatakan kalau suaminya (Pimpin) sudah tidur.
"Saat kita telepon tadi, abang dengar sendirilah isterinya mengatakan kalau suaminya sudah tidur. Malah isterinya juga yang meminta damai, dan agar kasusnya jangan sampai dibuat laporan pengaduan ke Polisi," ujar korban menirukan ucapan isteri Pimpin. (osi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Selingkuh, PNS di Polda Kalteng Diperiksa
Redaktur : Tim Redaksi