MADRID - Ekspresi bengong, kecewa, sampai marah terekam di wajah penonton Santiago Bernabeu kala susunan pemain Real Madrid versus Real Sociedad diumumkan 10 menit sebelum kickoff. Itu karena nama Iker Casillas tidak disebut dalam starter tuan rumah. Seperti dalam laga sebelumnya kontra Malaga (22/12/2012), Antonio Adan kembali dipercaya mengawal mistar.
Siapa sangka, keberuntungan berpihak kepada Casillas. Laga baru memasuki menit kelima detik ke-22, Adan melakukan pelanggaran kepada winger Sociedad Carlos Vela di kotak 16. Wasit Iglesias Villanueva tidak hanya menunjuk titik penalti, melainkan juga mengusir Adan.
Walhasil, Casillas masuk ke lapangan dan mengorbankan Jose Callejon. Butuh waktu hampir empat menit bagi Casillas mempersiapkan diri masuk ke dalam lapangan. Dalam momen itulah, publik Bernabeu memberikan dukungan kepada kiper 31 tahun tersebut. Sekalipun tak ada aksi pahlawan yang dibuatnya.
Casillas gagal menahan eksekusi penalti Xabi Prieto dan diperdaya gelandang Sociedad itu dua kali lagi. Casillas bahkan sempat blunder setelah penalti tersebut. Tapi, di akhir laga, Real menang 4-3 dan Casillas keluar sebagai pemenang.
Kapten timnas Spanyol itu pun meninggalkan lapangan dengan sambutan meriah dari publik Bernabeu. Kontras dengan pelatih Real Jose Mourinho. Cemoohan, ejekan, sampai siulan ditujukan kepada Mourinho karena keputusannya kembali mencadangan Casillas.
Namun, Mourinho menanggapinya dengan santai. "Jika dibandingkan musim lalu, kami tengah menjalani periode buruk dan sepertinya normal saya mendapat cemoohan. Seperti inilah hidup yang saya inginkan. Saya tidak ingin selalu berada di situasi yang nyaman dan jadi pahlawan selamanya," kata Mourinho kepada Marca.
"Jika cemoohan itu datang karena saya mencadangkan Iker, itu tak mengapa. Jika saya disoraki karena performa kami yang buruk di liga, saya bisa menerimanya. Saya pikir cemoohan itulah yang membantu performa kami lebih baik," sambung pelatih berjuluk The Special One tersebut.
Terkait kartu merah Adan, Mourinho menganggapnya lebih pantas dikartu kuning. Pelatih yang memilih tidak datang dalam Gala Ballon d"Or di Zurich itu menilai Adan mendapat perlakukan yang tidak adil dari fans dan media. "Fans dan media seharusnya bermasalah dengan saya karena saya yang membuat keputusan tentang siapa yang menjadi kiper utama. Namun, Adan ikut menderita karena tekanan ini," jelasnya kepada AS.
"Dalam pandangan saya secara pribadi, Adan layak mendapatkan respek. Dia telah menjadi bagian Real Madrid selama 16 tahun, dia berlatih di Real Madrid, dia datang dari keluarga yang merupakan fans Real Madrid, dan lahir di Madrid. Kenapa dia tak punya hak untuk bahagia "," jelasnya lagi.
Keputusan Mourinho memilih Adan ketimbang Casillas dalam dua laga terakhir Real memang bakal memicu kontroversi berkepanjangan. Hanya, kontroversi itu bakal terhenti kala Real menjamu Celta Vigo dalam leg kedua 16 besar Copa del Rey (9/1).
Selain Adan harus menjalani skors karena kartu merah, juga mengacu pernyataan Mourinho sebelum laga kontra Sociedad. "Pemain yang turun melawan Sociedad hampir pasti tidak akan bermain melawan Celta," tandasnya. (dns)
Siapa sangka, keberuntungan berpihak kepada Casillas. Laga baru memasuki menit kelima detik ke-22, Adan melakukan pelanggaran kepada winger Sociedad Carlos Vela di kotak 16. Wasit Iglesias Villanueva tidak hanya menunjuk titik penalti, melainkan juga mengusir Adan.
Walhasil, Casillas masuk ke lapangan dan mengorbankan Jose Callejon. Butuh waktu hampir empat menit bagi Casillas mempersiapkan diri masuk ke dalam lapangan. Dalam momen itulah, publik Bernabeu memberikan dukungan kepada kiper 31 tahun tersebut. Sekalipun tak ada aksi pahlawan yang dibuatnya.
Casillas gagal menahan eksekusi penalti Xabi Prieto dan diperdaya gelandang Sociedad itu dua kali lagi. Casillas bahkan sempat blunder setelah penalti tersebut. Tapi, di akhir laga, Real menang 4-3 dan Casillas keluar sebagai pemenang.
Kapten timnas Spanyol itu pun meninggalkan lapangan dengan sambutan meriah dari publik Bernabeu. Kontras dengan pelatih Real Jose Mourinho. Cemoohan, ejekan, sampai siulan ditujukan kepada Mourinho karena keputusannya kembali mencadangan Casillas.
Namun, Mourinho menanggapinya dengan santai. "Jika dibandingkan musim lalu, kami tengah menjalani periode buruk dan sepertinya normal saya mendapat cemoohan. Seperti inilah hidup yang saya inginkan. Saya tidak ingin selalu berada di situasi yang nyaman dan jadi pahlawan selamanya," kata Mourinho kepada Marca.
"Jika cemoohan itu datang karena saya mencadangkan Iker, itu tak mengapa. Jika saya disoraki karena performa kami yang buruk di liga, saya bisa menerimanya. Saya pikir cemoohan itulah yang membantu performa kami lebih baik," sambung pelatih berjuluk The Special One tersebut.
Terkait kartu merah Adan, Mourinho menganggapnya lebih pantas dikartu kuning. Pelatih yang memilih tidak datang dalam Gala Ballon d"Or di Zurich itu menilai Adan mendapat perlakukan yang tidak adil dari fans dan media. "Fans dan media seharusnya bermasalah dengan saya karena saya yang membuat keputusan tentang siapa yang menjadi kiper utama. Namun, Adan ikut menderita karena tekanan ini," jelasnya kepada AS.
"Dalam pandangan saya secara pribadi, Adan layak mendapatkan respek. Dia telah menjadi bagian Real Madrid selama 16 tahun, dia berlatih di Real Madrid, dia datang dari keluarga yang merupakan fans Real Madrid, dan lahir di Madrid. Kenapa dia tak punya hak untuk bahagia "," jelasnya lagi.
Keputusan Mourinho memilih Adan ketimbang Casillas dalam dua laga terakhir Real memang bakal memicu kontroversi berkepanjangan. Hanya, kontroversi itu bakal terhenti kala Real menjamu Celta Vigo dalam leg kedua 16 besar Copa del Rey (9/1).
Selain Adan harus menjalani skors karena kartu merah, juga mengacu pernyataan Mourinho sebelum laga kontra Sociedad. "Pemain yang turun melawan Sociedad hampir pasti tidak akan bermain melawan Celta," tandasnya. (dns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panitia Pembukaan ISL Merugi
Redaktur : Tim Redaksi