JAKARTA - Lembaga riset Pusat Data Bersatu (PDB) menyatakan bahwa konvensi penjaringan calon presiden Partai Demokrat (PD) tidak akan berpengaruh terhadap elektabilitas partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Berdasarkan hasil survei terakhir PDB, elektabilitas partai berlogo segitiga mercy itu hanya sebesar 9,4 persen.
"Pasca-digulirkannya konvensi di tubuh Partai Demokrat, elektabilitas mereka tidak memperlihatkan adanya perbaikan," ujar peneliti PDB, Agus Herta S saat memaparkan hasil survei di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (17/7).
Survei itu dilakukan PDB selama periode 11-18 Juni 2013. Lembaga riset pimpinan Didik J Rachbini itu melakukan wawancara secara tatap muka terhadap 1.200 responden di 30 provinsi di Indonesia dengan margin of error 2,8 persen.
Agus menambahkan, elektabilitas PD stagnan pada kisaran sembilan persen. "Dulu pada saat PDB lakukan survei pada bulan Januari 2013, elektabilitas Partai Demokrat 9,9 persen. Kini pada bulan Juni 2013 menjadi 9,4 persen," ucapnya.
Lebih lanjut dipaparkannya, elektabilitas PD yang stagnan harus menjadi koreksi bagi partai pemenang Pemilu 2009 itu. Alasannya, elektabilitas PD mengalami penurunan suara yang drastis. "Tahun 2009 sekitar 20 persen, sekarang hanya sembilan persen," katanya.
Sedangkan Didik J Rachbini mengatakan, suara PD berpotensi digondol partai oposisi yang berada di luar pemerintahan. "Suara Demokrat per Juni turunnya signifikan. Tahun 2009 sekitar 20 persen, bulan Juni 2013 sembilan persen. Suara lari ke pihak oposisi bisa PDIP, Gerindra dan Hanura," ujar Didik.
Rincian elektabilitas partai politik berdasarkan survei PDB secara berurutan adalah PDIP 14,53 persen, Golkar (14,1 persen), PD (9,4 persen), Gerindra (8,89 persen), NasDem (3,33 persen), PAN (2,56 persen), PPP (2,31 persen), PKS (1,2 persen), Hanura (1,03 persen), PBB (0,34 persen) dan PKPI (0,09 persen). (gil/jpnn)
"Pasca-digulirkannya konvensi di tubuh Partai Demokrat, elektabilitas mereka tidak memperlihatkan adanya perbaikan," ujar peneliti PDB, Agus Herta S saat memaparkan hasil survei di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (17/7).
Survei itu dilakukan PDB selama periode 11-18 Juni 2013. Lembaga riset pimpinan Didik J Rachbini itu melakukan wawancara secara tatap muka terhadap 1.200 responden di 30 provinsi di Indonesia dengan margin of error 2,8 persen.
Agus menambahkan, elektabilitas PD stagnan pada kisaran sembilan persen. "Dulu pada saat PDB lakukan survei pada bulan Januari 2013, elektabilitas Partai Demokrat 9,9 persen. Kini pada bulan Juni 2013 menjadi 9,4 persen," ucapnya.
Lebih lanjut dipaparkannya, elektabilitas PD yang stagnan harus menjadi koreksi bagi partai pemenang Pemilu 2009 itu. Alasannya, elektabilitas PD mengalami penurunan suara yang drastis. "Tahun 2009 sekitar 20 persen, sekarang hanya sembilan persen," katanya.
Sedangkan Didik J Rachbini mengatakan, suara PD berpotensi digondol partai oposisi yang berada di luar pemerintahan. "Suara Demokrat per Juni turunnya signifikan. Tahun 2009 sekitar 20 persen, bulan Juni 2013 sembilan persen. Suara lari ke pihak oposisi bisa PDIP, Gerindra dan Hanura," ujar Didik.
Rincian elektabilitas partai politik berdasarkan survei PDB secara berurutan adalah PDIP 14,53 persen, Golkar (14,1 persen), PD (9,4 persen), Gerindra (8,89 persen), NasDem (3,33 persen), PAN (2,56 persen), PPP (2,31 persen), PKS (1,2 persen), Hanura (1,03 persen), PBB (0,34 persen) dan PKPI (0,09 persen). (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota DPRD Terancam Diberhentikan Tanpa Pengganti
Redaktur : Tim Redaksi