MATARAM-Masyarakat Pulau Sumbawa harus bersabar lagi. Pemerintah pusat kembali luput menganggarkan dana konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg untuk warga di pulau itu. Dana dijanjikan disiapkan dalam APBN Perubahan tahun ini.
Kepastian tidak adanya dana untuk konversi elpiji di Pulau Sumbawa diperoleh tim Pemprov NTB setelah bertemu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas, di Jakarta, awal pekan ini.
‘’Setelah kita bertemu dengan Kementerian ESDM dan BPH Migas, kita mendapat kepastian memang tidak ada dana konversi elpiji untuk Pulau Sumbawa di APBN 2013,’’ kata Kepala Biro Perekonomian Pemprov NTB Hj Putu Selly Andayani kepada Lombok Post (Grup JPNN), Sabtu (9/2).
Ini adalah kali kedua konversi elpiji di Pulau Sumbawa luput dianggarkan di APBN. Sebelumnya konversi direncanakan dimulai 2012, namun tertunda, karena ketiadaan anggaran di APBN.
Selly mengatakan, Kementerian ESDM dan BPH Migas menjanjikan anggaran untuk konversi elpiji 3 kg di Pulau Sumbawa disiapkan dalam APBN-P 2013. ‘’Janjinya begitu. Disiapkan di APBN-P,’’ kata Selly.
Berapa jumlah pasti kebutuhan anggaran tidak dirinci. Selly hanya mengatakan, saat ini berapa jumlah rumah tangga sasaran penerima paket perdana konversi elpiji di Pulau Sumbawa tengah disusun ulang Dinas Pertambangan dan Energi NTB.
‘’Total kebutuhan anggaran belum. Masih dihitung secara teknis oleh Distamben, termasuk jumlah penerima paket perdananya,’’ kata Selly.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov NTB H Abdul Haris mengatakan, pemprov menginginkan konversi elpiji di Pulau Sumbawa bisa dimulai tahun ini. Selama konversi belum dilakukan, maka selama itu pula ada semacam diskriminasi, mengingat konversi elpiji kini sudah tuntas di Lombok.
Merujuk surat Dirjen Migas Kementerian ESDM ke Gubernur NTB, di lima kabupaten/kota Pulau Sumbawa, rencananya paket perdana konversi elpiji akan dibagikan pada 250 ribu penerima.
Paket perdana konversi terdiri atas tabung gas, kompor, selang, dan regulator. Seluruhnya dibagikan gratis. Sebelum konversi diberlakukan, Pertamina masih tetap menyalurkan minyak tanah bersubsidi di seluruh Pulau Sumbawa.
Saat ini, di seluruh pulau itu, tiap hari Pertamina mendistribusikan tak kurang 100 ribu liter minyak tanah. Minyak tanah itu didistribusikan melalui Depo Pertamina Badas, Sumbawa dan Depo Pertamina Bima.(cr-kus)
Kepastian tidak adanya dana untuk konversi elpiji di Pulau Sumbawa diperoleh tim Pemprov NTB setelah bertemu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas, di Jakarta, awal pekan ini.
‘’Setelah kita bertemu dengan Kementerian ESDM dan BPH Migas, kita mendapat kepastian memang tidak ada dana konversi elpiji untuk Pulau Sumbawa di APBN 2013,’’ kata Kepala Biro Perekonomian Pemprov NTB Hj Putu Selly Andayani kepada Lombok Post (Grup JPNN), Sabtu (9/2).
Ini adalah kali kedua konversi elpiji di Pulau Sumbawa luput dianggarkan di APBN. Sebelumnya konversi direncanakan dimulai 2012, namun tertunda, karena ketiadaan anggaran di APBN.
Selly mengatakan, Kementerian ESDM dan BPH Migas menjanjikan anggaran untuk konversi elpiji 3 kg di Pulau Sumbawa disiapkan dalam APBN-P 2013. ‘’Janjinya begitu. Disiapkan di APBN-P,’’ kata Selly.
Berapa jumlah pasti kebutuhan anggaran tidak dirinci. Selly hanya mengatakan, saat ini berapa jumlah rumah tangga sasaran penerima paket perdana konversi elpiji di Pulau Sumbawa tengah disusun ulang Dinas Pertambangan dan Energi NTB.
‘’Total kebutuhan anggaran belum. Masih dihitung secara teknis oleh Distamben, termasuk jumlah penerima paket perdananya,’’ kata Selly.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov NTB H Abdul Haris mengatakan, pemprov menginginkan konversi elpiji di Pulau Sumbawa bisa dimulai tahun ini. Selama konversi belum dilakukan, maka selama itu pula ada semacam diskriminasi, mengingat konversi elpiji kini sudah tuntas di Lombok.
Merujuk surat Dirjen Migas Kementerian ESDM ke Gubernur NTB, di lima kabupaten/kota Pulau Sumbawa, rencananya paket perdana konversi elpiji akan dibagikan pada 250 ribu penerima.
Paket perdana konversi terdiri atas tabung gas, kompor, selang, dan regulator. Seluruhnya dibagikan gratis. Sebelum konversi diberlakukan, Pertamina masih tetap menyalurkan minyak tanah bersubsidi di seluruh Pulau Sumbawa.
Saat ini, di seluruh pulau itu, tiap hari Pertamina mendistribusikan tak kurang 100 ribu liter minyak tanah. Minyak tanah itu didistribusikan melalui Depo Pertamina Badas, Sumbawa dan Depo Pertamina Bima.(cr-kus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Mengarah ke Rp 9.059 per USD
Redaktur : Tim Redaksi