Konversi Mitan ke Gas Tak Jalan

Senin, 25 Maret 2013 – 07:05 WIB
PADANG--Pelaksanaan konversi minyak tanah ke gas di Sumbar jalan di tempat. Memasuki akhir bulan ketiga, hingga Minggu (24/3), Pembagian paket konversi tak kunjung dilakukan. Pemprov Sumbar mengaku belum memulai pelaksanaan konversi migas karena pencairan dana program konversi belum dikucurkan pemerintah pusat.

Pemprov belum bisa memastikan jadwal program ini dimulai sebelum ada kepastian dari pusat. "Kita belum dapat kepastian dari pusat untuk lanjutan program konversi minyak tanah ke gas ini. Kalau anggarannya tidak ada, bagaimana program ini bisa dijalankan," ujar Kepala Dinas Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) Sumbar, Marzuki Mahdi.

Sosialisasi telah dilakukan sejak Januari 2012 lalu. Infrastruktur pelaksanaan konversi migas juga telah disiapkan. "Nanti sambil berjalan pendistribusian LPG, kami akan peragakan cara pemakaian LPG yang baik," katanya.

Marzuki mengatakan, program konversi mita ke gas di Sumbar telah dimulai akhir tahun 2012 lalu, namun baru menyentuh tiga kelurahan di Padang. "Informasi yang kami terima terakhir seperti itu," ucapnya.

Seperti diberitakan, sejak tahun 2007, pemerintah telah menetapkan kebijakan nasional program konversi minyak tanah ke LPG tabung 3 kg di beberapa daerah. Namun pelaksanaannya tidak mudah, karena penggunaan minyak tanah bagi masyarakat dinilai lebih mudah dan aman daripada menggunakan LPG.

Dia menjelaskan, implementasi program konversi ini merupakan penghematan anggaran negara melalui  pengurangan beban subsidi BBM melalui pengurangan beban subsidi BBM terutama dalam konteks penyediaan minyak tanah bersubsidi.

Di sisi lain, masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan terisolir yang aktivitas kehidupannya sangat tergantung  pada minyak tanah untuk penerangan dan usaha-usaha tertentu, seperti transportasi air, nelayan dan lain-lain.

"Saat ini, hanya 5 provinsi di Indonesia yang belum melaksanakan program konversi minyak tanah ke LPG. Bahkan untuk wilayah Sumatera, tinggal 2 provinsi yang belum, yakni Sumbar dan Bangka Belitung," ujarnya. Paket konversi yang akan didistribusikan di Sumbar sebanyak 971.4290 paket (selengkapnya lihat grafis). (ayu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PT INKA sering Kalah dengan Produk Tiongkok

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler