Konvesi PSI: Bacalon Wali Kota Surabaya Berdebat Seru soal Pasar Turi hingga PHK Massal

Sabtu, 04 Juli 2020 – 20:44 WIB
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar debat bakal calon Wali Kota Surabaya secara online, Sabtu (4/7). Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar debat bakal calon Wali Kota Surabaya secara online, Sabtu (4/7). Debat ini merupakan bagian dari Konvensi PSI untuk Kepala Daerah Surabaya. Perdebatan cukup menarik terjadi di antara para kandidat calon Walikota Surabaya.

Terjadi perdebatan cukup intens saat Budi Santoso bertanya kepada Sally Azaria mengenai apa langkah konkrit yang akan dilakukan untuk menyelesaikan kasus Pasar Tunjungan dan Pasar Turi.

BACA JUGA: PSI Gelar Debat Konvensi Pilkada Surabaya Secara Online

Sally Azaria menyatakan akan memanggil pihak-pihak dan membicarakan win-win solution, membantu kedua belah pihak dan mencari solusi bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Saat mendapat kesempatan merespons jawaban Sally, Budi menyatakan tidak puas dengan jawaban tersebut. "Karena jawaban tersebut tidak masuk dalam pokok pertanyaan saya. Menurut saya, jawaban Sis Sally belum memberikan solusi riil dan konkret,” tutur dia.

BACA JUGA: Polemik Raperda Kota Religius, Ini Sikap Fraksi PKB-PSI DPRD Depok

Sally kembali menanggapi bahwa nasib pedagang tidak boleh terkatung-katung. Pemkot harus mencari solusi terbaik untuk melayani mereka. "Soal pedagang berjualan di pinggir jalan, harus ada penanganan juga. Harus disediakan tempat untuk mereka,” ucap dia.

Sementara itu, Andy Budiman terlibat perdebatan seru dengan Zahrul Azhar. Pada kesempatan itu Andy menanyakan langkah konkrit untuk menghindari PHK massal di Surabaya.

BACA JUGA: Survei Elektabilitas: PDIP Makin Kukuh di Puncak, PSI Melejit

“Karena bila tidak diatasi, akan terjadi kekecewaan dan kemarahan warga,” tanya Andy.

Zahrul Azhar alias Gus Hans menjawab bahwa perusahaan nonpadat karya perlu diperketat perizinannya. Sehingga tenaga kerja bisa disalurkan pada Industri padat karya yang membutuhkan lebih banyak tenaga kerja.

Selain itu, Hans juga menilai bahwa membangun enterpreunership sebagai salah satu solusi. "UMKM adalah backbone ekonomi Surabaya. Jadi warga didorong memiliki jiwa untuk membangun lapangan kerja bagi dirinya sendiri, juga jiwa yang kreatif dalam mencari rezeki,” jawab Gus Hans.

Namun jawaban tersebut dikejar oleh Andy Budiman dengan pertanyaan siapa yang akan jadi konsumen, jika semua didorong jadi wirausahawan? "Kedua, apabila izin usaha non-padat karya ditekan, ini akan menjadi persoalan. Seharusnya saat keadaan ekonomi seperti ini izin diberikan untuk membantu warga terdampak pandemi. Saya meminta jawaban konkret,” lanjut dia.

Menurut Gus Hans, nantinya warga didorong untuk memiliki unit usaha yang berbeda. "Tidak semua orang jualan telor, Setiap interaksi, diperbanyak peluangnya. Izin usaha dibuka semakin baik, namun harus ada nilai proteksi dengan political-will. Jadi ada aturan baru seperti minimal jumlah pekerjanya dan klasifikasi seperti apa. Bisa didukung dengan adanya Perwali untuk mengatur hal tersebut. Optimalisasi SDM untuk bisa berinovasi membuat lapangan kerja sendiri.”

Debat Kandidat Calon Walikota Surabaya dilaksanakan secara online, dan disiarkan secara langsung melalui Youtube resmi Partai Solidaritas Indonesia. Dengan demikian maka seluruh warga Surabaya berkesempatan untuk menonton keseluruhan debat kandidat yang berlangsung selama 2 (dua) jam tersebut. Warga juga berkesempatan untuk memberikan komentar terhadap setiap paparan para kandidat melalui kolom komentar di halaman Youtube tersebut.

Ada lima para kandidat yang mengikuti debat yang dimoderatori langsung Ketua Panitia Konvensi, Isyana Bagoes Oka, tersebut. Mereka adalah Andy Budiman, Budi Santoso, Dwi Astutik, Sally Azharia dan Zahrul Azhar. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler