MATARAM - Larangan dari sekolah dan kepolisian tak mampu membendung siswa untuk merayakan kelulusannya dengan corat-coret seragam dan konvoi kendaraan di jalan raya, kemarin. Aksi corat-coret seragam dengan cat semprot dan membubuhkan tanda tangan sudah menghiasi sejumlah sekolah sejak pagi. Secara bergantian, mereka mencoret baju seragam putih-abunya.
Raungan suara sepeda motor siswa yang berkonvoi juga menyemarakkan pagi di Kota Mataram. Arak-arakan sepeda motor mewarnai sejumlah ruas jalan di kota bermotto maju, religius, dan berbudaya ini.
Konvoi kendaraan sambil meluapkan kebahagian dengan berteriak menghiasi Jalan Pemuda. Seratusan siswa melintas di samping timur kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB. Mereka berkonvoi menuju Jalan Airlangga. Namun, sebelum memasuki Jalan Airlangga, mereka balik arah, karena di perempatan itu ada polisi yang mengawal jalannya konvoi itu.
Khawatir tertangkap polisi, mereka berbelok menuju Jalan Pejanggik. Konvoi tak beraturan itu berdampak pada pengendara lain. Euforia siswa tersebut menimbulkan kemacetan. Banyak pengguna jalan terjebak dalam konvoi itu.
Meski tidak berlangsung lama, namun pengendara tetap mengeluhkan aksi konvoi tersebut. Apalagi, konvoi siswa-siswi itu menguasai hampir separo badan jalan. Sehingga pengendara yang tidak masuk dalam barisan konvoi harus rela meminggirkan kendaraan dan menunggu pasukan konvoi itu lewat.
‘’Kita hanya merayakan kebahagian saja,’’ kata Adi, salah satu siswa yang ikut berkonvoi, kemarin. Menurutnya, aksi ini sebagai bentuk perayaan atas usaha yang dilakukan selama tiga tahun.
Meski, aksi mereka dikecam sejumlah pihak, namun mereka menyebut aksi ini sebagai bentuk meluapkan kebahagian. ‘’Asalkan kita tidak mengganggu yang lain,’’ jelasnya.
Sadar dengan aksinya itu, para siswa tidak ada yang memakai knalpot bising. Rata-rata pada konvoi itu siswa memakai kenalpot standar, meski sebagiannya ada juga yang nekat menggunakan knalpot bising.
Polres Mataram menerjunkan seratusan personelnya untuk mengamankan aksi itu. Penjagaan itu difokuskan pada jalan yang padat dilalui pengendara. Misalkan diperempatan BI dan Airlangga.
Selain mengawal jalannya konvoi siswa tersebut, aparat kepolisian ikut mengatur lalu lintas dari kemacetan akibat aksi konvoi siswa yang sedang diluput euforia kelulusan. ‘’Tiap perempat telah ditempatkan anggota,’’ kata Kasatlantas Polres Mataram AKP Arif Harsono.
Saat siswa berkonvoi, pihaknya tidak langsung melakukan penindakan. Polisi hanya memecahkan konvoi itu supaya tidak menimbulkan kemacetan. Upaya itu cukup berhasil, sehingga arus lalu lintas berjalan normal.
Ia menjelaskan, siswa yang meluapkan kegembiraannya dengan aksi coret seragam dan berkonvoi di jalan raya tidak semuanya ditindak. ‘’Kalau tertib kita tidak menindaknya,’’ terangnya.
Namun, lanjutnya, jika ditemukan ada siswa yang berkonvoi dan melakukan aksi corat-coret yang mengganggu kenyamanan pengendara lain, maka pihaknya tidak lagi kompromi. Termasuk, bagi siswa yang berkonvoi kendaraan menggunakan kenalpot bising. ‘’Upaya ini untuk mewujudkan ketertiban berlalu lintas,’’ jelasnya. (mis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah Sepi, Lapak Koran Ramai
Redaktur : Tim Redaksi