JAKARTA - Asintel Danjen Kopassus, Letnan Kolonel (Inf) Richard Tampubolon tak mempermasalahkan adanya dugaan bahwa Kopassus yang melakukan penembakan terhadap empat tahanan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Yogyakarta
"Silakan saja menduga. Namun saat ini kita menunggu pengusutan dari pihak terkait di sana," ujar Richard pada saat dihubungi JPNN, Sabtu (23/3).
Setelah mendengar kabar tersebut, Richard menerangkan pihaknya melakukan pengecekan terhadap para aparat. Dia memastikan tidak ada anggota yang melakukan tindakan sendiri-sendiri.
"Tindakan kita adalah bagaimana anggota tidak mengambil tindakan secara sendiri. Anggota tidak ada yang mengambil tindakan sendiri. Tidak ada perintah dari atasan," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, penyerbuan berdarah yang berlangsung sangat cepat terjadi di Lapas Cebongan, Sleman Yogyakarta.
Empat orang tewas diberondong sekelompok orang tidak dikenal. Keempat korban tewas tersebut adalah orang-orang yang diduga mengeroyok dan membunuh anggota Kopassus Sertu Heru Santosa Selasa (19/3) lalu.
Empat orang tewas tersebut adalah Dicky Sahetapi alias Dicky Ambon, Dedi, Ali, dan YD alias Johan. Mereka disebut-sebut sebagai preman yang kerap kambuh dan melakukan kericuhan. Nah, setelah membunuh Sertu Heru, keempat orang tersebut dititipkan di Lapas Cebongan.
Informasi yang dikumpulkan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 dinihari tadi. "Saat itu adala sekelompok orang tak dikenal mengenakan cadar dan bersenjata mendatangi lapas," kata Kapolda Kapolda DIY, Brigjen Pol Sabar Raharjo kepada wartawan. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Salah Satu Korban Penembakan Lapas Sleman dari Polri
Redaktur : Tim Redaksi