jpnn.com, LUWU UTARA - Para korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), kini sudah bisa menempati hunian tetap (Huntap), bantuan pemerintah melalui BNPB.
PT Sakura Makmur Lestari (Tatalogam Group) selaku aplikator yang ditunjuk untuk membangun huntap, menyerahkan rumah instan DOMUS kepada pemerintah Kabupaten Luwu Utara, pada Jumat (31/12).
BACA JUGA: Kalina Ocktaranny Sudah Enggak Sanggup Menikah dengan Vicky Prasetyo?
Dalam sambutannya, Bupati Kabupaten Luwu Utara Indah Putri Indriani menuturkan, kehadiran huntap merupakan sinergi dan kolaborasi yang manis dari semua pihak.
“Saya terima kasih banyak. Dalam dokumen Rencana Aksi dan Rekonstruksi Pasca Bencana (R3P) yang disusun dengan asistensi BNPB dan tim Kemen PUPR, semua pihak terlibat mulai dari Pusat, Provinsi, daerah, swasta, termasuk masyarakat terbuka untuk mengambil bagian dalam proses pemulihan pascabencana," ujar Indah.
BACA JUGA: Berat Badan Tetap Stabil, Ini Sederet Makanan Rendah Kalori yang Bikin Kenyang Lebih Lama
Bupati perempuan pertama di Sulsel ini menegaskan, tidak ada yang boleh main-main dengan program penanggulangan bencana.
“Untuk itu integritas dan akuntabilitas adalah harga mati. Sehingga warga kita bisa melihat anggaran yang diperuntukkan untuk bangunan ini tidak ada satu rupiah pun lari ke mana-mana. Itu komitmen kami,” terang Indah.
BACA JUGA: Kinerja Produksi Pupuk Kaltim Pada 2021 Lampaui Target RKAP
Ke depan, Pemda juga akan memfasilitasi Prasarana, Sarana, dan Utilitas umumnya (PSU) di lokasi huntap tersebut termasuk dengan jaringan listrik dan air bersihnya.
Bupati yang dinobatkan sebagai Perempuan Inspirasi Indonesia Tahun 2021 ini juga mengapresiasi PT Sakura Makmur Lestari (Tatalogam Group), yang telah berhasil melakukan percepatan pembangunan melampaui target yang telah ditetapkan.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager Tatalogam Group, Krisna Dewanti menerangkan, Huntap Type Cendrawasih dibangun sebanyak 300 unit untuk korban banjir bandang Luwu Utara.
Rumah sudah selesai dibangun dalam jangka empat bulan dan langsung diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Luwu Utara.
“Kami memulai membangun Agustus lalu serentak di berbagai wilayah; Kota Masamba, Desa Raddha, Desa Baloli, Desa Sabbang, dan beberapa wilayah lain yang tersebar di beberapa kecamatan. Masyarakat yang masih tinggal di kontrakan dan rumah keluarga bisa segera menempati rumah bantuan masing-masing. Hal ini sesuai janji Ibu Bupati kepada masyarakat sebagai hadiah tahun baru,” terang Krisna.
Dia menambahkan, rumah instan DOMUS memang didesain agar bisa dibangun dengan waktu yang relatif singkat.
Pembangunan Rumah Domus hanya membutuhkan waktu 5-10 hari saja jika lahan sudah siap.
Selain kecepatan waktu pembangunan dan harga yang ekonomis, Rumah DOMUS juga dirancang dengan konsep Rumah Tahan Gempa (RTG), yang dibuktikan dengan hasil uji laboratorium dari Kementerian PUPR.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy