jpnn.com - jpnn.com - Dinas Kesehatan Kediri, Jawa Timur kini memprioritaskan penanganan warga korban dampak banjir bandang di Desa Parang, Kecamatan Banyakan.
Dinkes akan selalu membuka layanan gratis di lokasi banjir. "Sampai seminggu ke depan, tim berada di lokasi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang terdampak bencana," ujar Kepala Dinkes Adi Laksono kepada Jawa Pos Radar Kediri.
BACA JUGA: Semangati Korban Bencana, Mensos Berkantor di Bima
Dia menyatakan, kemarin timnya menerima 37 pasien untuk berobat.
Yang dikeluhkan adalah sakit kepala, linu-linu, dan influenza. Ada pula ibu hamil yang memeriksakan kandungannya.
Penyakit-penyakit tersebut, terang Adi, disebabkan buruknya cuaca dan faktor keletihan, bukan karena faktor makanan dan minuman, termasuk ketersediaan air bersih.
"Kalau dari faktor makanan dan minuman, biasanya diare," jelasnya.
Diare, lanjut Adi, bisa menular. Penyakit itu disebabkan bakteri.
Dengan lingkungan yang kotor seperti pascabanjir, penyebarannya semakin cepat. Air yang terkontaminasi tinja akan menjadi mediumnya.
Karena itulah, ucap Adi, dinkes berupaya mencegah agar tidak ada kejadian luar biasa (KLB).
Mereka juga siap menjalin kerja sama dengan kelompok-kelompok relawan.
"Tim relawan kesehatan yang ingin membuka posko di lokasi silakan berkoordinasi dengan tim dari Puskemas Tiron," tuturnya.
Sementara itu, hujan lebat yang turun sejak pukul 13.30 kemarin (29/1) membuat warga Dusun Klepu, Desa Parang, meningkatkan kewaspadaan.
Mereka siap mengungsi dan mengamankan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi jika situasi dan kondisi mengharuskan demikian.
"Sementara di sini dulu saja, tidak apa-apa. Airnya masih normal," kata Tomo, 58, warga setempat. (rq/hid/c25/diq/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia