jpnn.com - JPNN.Com - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parwansa sudah dua hari ini blusukan di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menemui pengungsi dan korban banjir bandang. Khofifah bahkan berkantor di Bima demi memastikan kondisi pengungsi semakin membaik.
Selasa (27/12), Khofifah bersama Tim Trauma Healing Kemensos mendatangi anak-anak di posko pengungsian, Desa Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Khofifah dalam kesempatan itu memberikan aneka permainan dan hiburan untuk menghilangkan trauma akibat bencana.
BACA JUGA: Dampak Banjir Bima Ditaksir Rp 1 Triliun
Menurutnya, Tim Trauma Healing Kemensos akan berada di Bima untuk mendampingi anak-anak dan memberikan hiburan kepada mereka. “Dari awal terjadinya bencana saya sudah perintahkan agar tim psikososial segera melakukan assessment terhadap anak-anak,” kata Khofifah sebagaimana dikutip dari siaran pers Kemensos.
Menteri asal Jawa Timur itu menambahkan, anak-anak korban bencana berada pada situasi yang serba tidak menentu. “Mereka pun juga harus menerima kenyataan ada yang rumahnya berantakan, sekolahnya rusak tertimbun lumpur, kehilangan harta benda,” katanya.
BACA JUGA: 6 Ribu Keluarga di Pattalassang Terima Bantuan PKH
Selain itu, sambungnya, kondisi posko pengungsian yang minim fasilitas dan tanpa hiburan cenderung membuat anak-anak korban bencana semakin tertekan. Karenanya Kemensos membawa Tim Trauma Healing untuk mengurangi tekanan psikologis di antara anak-anak korban bencana.
“Trauma healing sangat penting agar kepanikan bisa berkurang dan mempermudah proses penanggulangan banjir secara komprehensif. Jangan sampai mereka mengalami stres maupun depresi," ungkap Khofifah.
BACA JUGA: Sedih...104.378 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir Bima
Selain itu, Khofifah juga menyisir lokasi-lokasi pengungsian. Tujuannya memastikan setiap lokasi pengungsian memperoleh bantuan. “Karena bencana banjir itu sangat berat bagi warga Bima,” tegasnya.
Khofifah juga mengatakan, Kemensos akan memberikan jaminan hidup (Jandup) kepada setiap warga yang terkena dampak. Sementara untuk jaminan hunian tetap (huntap) sebesar Rp 3 juta.
"Setiap jiwa akan menerima jandup Rp 10 ribu per hari dikalikan selama 100 hari. Sementara untuk jaminan huntap sebesar Rp 3 juta per rumah," tuturnya.
Khofifah pun meminta warga untuk bersabar dalam menghadapi ujian dari Tuhan tersebut. Menurutnya, bencana itu ibarat ujian bagi anak sekolah.
“Siapa yang lulus ujian maka dia akan naik kelas. Kita semua berdoa agar seluruh warga Kota Bima naik kelas,” harapnya.(jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangani Gepeng, Kemensos Kembangkan Desaku Menanti
Redaktur & Reporter : Antoni