Korban Banjir Dijamin oleh BPJS Kesehatan

Kamis, 16 Januari 2014 – 07:40 WIB
Banjir di kawasan Jakarta. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Semakin parahnya banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta dan Menado membuat kondisi kesehatan masyarakat korban banjir ikut terganggu.

Melihat hal tersebut, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mempersilahkan para koban untuk segera menggunakan akses BPJS kesehatan ke pelayanan kesehatan terdekat.

BACA JUGA: Jenderal Moeldoko, Doktor Ilmu Administrasi

Direktur Pelayanan BPJS kesehatan, Fadjri Adinur mengatakan bahwa tanggungan kesehatan mereka akan sepenuhnya ditangung oleh BPJS kesehatan. Meskipun, para korban banjir tersebut tidak membawa persyaratan lengkap.

"Untuk saudara kita yang terkena musibah banjir, kalau dokumen tidak lengkap maka kita lihat apa yang ada. Yang penting kita bisa dapat informasinya," ujar Fadjri di Jakarta, kemarin.

BACA JUGA: PDIP Yakini Jokowi Tak Akan Khianati Megawati

Menurutnya, dengan data seadanya yang sempat diselamatkan oleh para korban, nantinya akan dikoordinaasikan dengan catatan sipil. Sehingga mereka tidak perlu khawatir ditolak dalam pelayanan kesehatan jika tidak membawa persyaratan lengkap.

Namun, Fadjri juga menegaskan bahwa yang bersangkutan diwajibakan untuk melakukan update data lagi jika situasi telah normal kembali. "Nanti kita koordinasikan dengan catatan sipil. Pasti ada keterangan tertentu. Tapi setelah normal kembali, data harus di-update lagi," ungkapnya.

BACA JUGA: SBY: Jauhkan Saudara Kita dari Ajaran Islam Menyimpang

Para korban banjir yang sakit akan terus ditanggung oleh BPJS kesehatan selama banjir yang terjadi belum dinyatakan ke dalam situasi bencana. Pasalnya, lanjut Fadjri, setelah ditetapkan sebagai situasi bencana secara keseluruhan pembiayaan para korban akan ditanggung oleh anggaran tanggap darurat bencana dari pemerintah.

"Yang gak ditanggung adalah situasi bencana, misalnya Sinabung. Sebab kalau sduah bencana maka masukknya ke anggaran tanggap darurat bencana. Jadi setelah selesai bencana baruakan dilayani kembali," jelas pria berkacamata itu.

Sementara itu, pihak Kementerian Kesehatan sendiri juga telah mengeluarkan himbauan agar masyarakat melakukan antisipasi terhadap beberapa penyakit saat banjir. Yaitu diare, demam berdarah dengue (DBD), leptospirosis, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit kulit dan penyakit saluran cerna yang lain selama terjadi banjir.

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama meminta masyarakat untuk terus menjaga kebersihan meskipun sedang dalam camp pengungsian.

Terlebih untuk kebiasaan cuci tangan dalam waktu-waktu krusial, seperti sebelum makan, sebelum mengolah makanan, setelah buang air besar (BAB), setelah menceboki anak dan setelah memegang lingkungan yang kotor dan hewan.

"Pada saat banjir biasanya akan terjadi pengungsian dimana fasilitas dan sarana serba terbatas termasuk ketersediaan air bersih. Itu semua menjadi potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat," ujar Tjandra.

Selain itu, ia juga menghimbau masyarakat untuk terus memantau keadaan sekitar yang sekiranya berpotensi untuk menyebabkan penyakit saat musim hujan datang. Tjandra pun meminta masyarakat untuk segera membawa keluarganya ke sarana kesehatan bila ada yang sakit agar segera mendapat pertolongan dan penanganan.(mia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Meninggal di Hotel, Mulut Suami Khofifah Berbusa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler