SUWAWA - Masyarakat di Desa Libungo Kecamatan Suwawa Selatan, Bone Bolango, Gorontalo harus menderita karena kesulitan air bersih. Mobil tangki air yang diturunkan pemerintah ternyata tak bisa beroperasi. Kondisi ini lebih diperparah lagi dengan tertimbunnya satu sumur di Dusun II Desa Libungo yang menjadi sumber air bersih masyarakat sekitar.
Semenjak Minggu (30/12), mobil tangki air tersebut sudah diturunkan pemerintah di lokasi bencana. Namun hingga saat ini, belum bisa beroperasi atau digunakan masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Memang beberapa warga di lokasi bencana mencari alternatif lain dengan memanfaatkan sumber air dari pegunungan.
Pemerintah Kabupaten Bone Bolango juga telah memberikan air mineral untuk warga korban bencana, namun hal itu dirasa masih sangat kurang, sebab untuk keperluan sehari-hari, termasuk untuk mandi dan mencuci pakaian membutuhkan air yang lebih banyak.
"Kita kesulitan air bersih, PDAM sudah diputuskan dari tahun lalu dan saat ini sumur yang menjadi tumpuan masyarakat Dusun III sudah tertimbun lumpur dan bebatuan," ungkap salah seorang warga di Kecamatan Suwawa Selatan Anis Minahali seperti dilansir Gorontalo Post (JPNN Group), Jumat (4/1).
Anis mengharapkan, krisis air bersih di Kecamatan Suwawa Selatan, khususnya di lokasi bencana ini mendapat perhatian serius dari pemerintah. "Kita bisa sampai berhari-hari tidak mandi dan banyak pakaian yang kotor karena banjir belum bisa digunakan. Pemerintah harus merespon ini secepatnya," kata Anis saat diwawancarai Gorontalo Post di lokasi bencana banjir tersebut.
Terkait hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango ketika dikonfirmasi belum memberikan jawaban. Hanya saja informasi di lapangan, belum beroperasinya mobil tangki tersebut dikarenakan sumber air yang akan diolah menjadi air bersih siap pakai tak ada.
Sementara itu, pantauan Gorontalo Post di lapangan, alat berat berupa excavator dari Pemerintah Provinsi Gorontalo masih beroperasi di lapangan membangun tanggul sementara. Rencananya Jumat (4/1), satu unit excavator milik pemerintah akan diturunkan untuk mempercepat pengerukan sungai dan pembuatan tanggul sementara.(dan)
Semenjak Minggu (30/12), mobil tangki air tersebut sudah diturunkan pemerintah di lokasi bencana. Namun hingga saat ini, belum bisa beroperasi atau digunakan masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Memang beberapa warga di lokasi bencana mencari alternatif lain dengan memanfaatkan sumber air dari pegunungan.
Pemerintah Kabupaten Bone Bolango juga telah memberikan air mineral untuk warga korban bencana, namun hal itu dirasa masih sangat kurang, sebab untuk keperluan sehari-hari, termasuk untuk mandi dan mencuci pakaian membutuhkan air yang lebih banyak.
"Kita kesulitan air bersih, PDAM sudah diputuskan dari tahun lalu dan saat ini sumur yang menjadi tumpuan masyarakat Dusun III sudah tertimbun lumpur dan bebatuan," ungkap salah seorang warga di Kecamatan Suwawa Selatan Anis Minahali seperti dilansir Gorontalo Post (JPNN Group), Jumat (4/1).
Anis mengharapkan, krisis air bersih di Kecamatan Suwawa Selatan, khususnya di lokasi bencana ini mendapat perhatian serius dari pemerintah. "Kita bisa sampai berhari-hari tidak mandi dan banyak pakaian yang kotor karena banjir belum bisa digunakan. Pemerintah harus merespon ini secepatnya," kata Anis saat diwawancarai Gorontalo Post di lokasi bencana banjir tersebut.
Terkait hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango ketika dikonfirmasi belum memberikan jawaban. Hanya saja informasi di lapangan, belum beroperasinya mobil tangki tersebut dikarenakan sumber air yang akan diolah menjadi air bersih siap pakai tak ada.
Sementara itu, pantauan Gorontalo Post di lapangan, alat berat berupa excavator dari Pemerintah Provinsi Gorontalo masih beroperasi di lapangan membangun tanggul sementara. Rencananya Jumat (4/1), satu unit excavator milik pemerintah akan diturunkan untuk mempercepat pengerukan sungai dan pembuatan tanggul sementara.(dan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayah dan Adik Tewas, Minta Pelaku Dihukum Setimpal
Redaktur : Tim Redaksi