Korban Banjir Mulai Diserang Penyakit

Sabtu, 23 Februari 2013 – 11:06 WIB
SEROJA –Warga RT 23, RW 05, Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, mulai terserang penyakit gatal-gatal. Puluhan warga, baik lansia maupun anak-anak menyerbu posko banjir yang baru sehari dibuka.

“Sejak dibuka pagi hingga siang ini,  kami sudah melayani 62 pasien yang terkena gatal-gatal maupun yang terserang infeksi saluran nafas atas (ispa). Ini akibat banjir yang sudah menggenangi lokasi tersebut selama dua pekan terakhir,” kata Pimpinan Puskesmas 1 Ulu, dr Hurriah Dewi S Panjaitan, Jumat (22/2).

Menurutnya, pihaknya langsung memberikan pengobatan dan melakukan tensi darah bagi lansia yang terserang penyakit. Kalaupun keadaannya bertambah parah, pihaknya akan langsung merujuk ke puskesmas terdekat. ”Tapi, hingga saat ini belum ada korban yang dirujuk,” bebernya.

Meski berbagai stok obat sudah disiapkan sebagai antisipasi banyaknya warga yang terserang penyakit tersebut. Tapi dua hari ke depan pihaknya sangat mengkhawatirkan adanya pasien yang terserang diare. Karena kondisi air yang bercampur dengan limbah  sangat kotor dan dipenuhi sampah.

Posko banjir tersebut akan dibuka hingga seminggu ke depan, mulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Ia berharap, dengan adanya posko ini, dapat menindaklanjuti secara tepat warga yang terserang dua penyakit tersebut.

Sementara, Kepala Dinkes Kota Palembang, Hj Gema Asiani MKes, mengatakan, saat ini pihaknya terus membuka posko di beberapa titik rawan banjir. Ini sebagai antisipasi untuk penanganan cepat bagi pasien. Pihaknya menugaskan beberapa perawat dari puskesmas masing-masing.

”Untuk kebutuhan obat yang diperlukan saat ini cukup. Pasalnya, ditakutkan berbagai gejala penyakit akan timbul di saat banjir, seperti sekarang mulai dari gatal-gatal, ispa, DBD, leptrospirosis (kencing tikus), serta penyakit mata. Sehingga harus secara cepat penanganannya,” tegasnya.

Terpisah, Robinso, Ketua RT 26, Kelurahan Silaberanti, mengaku, banjir yang melanda wilayahnya sejak dua pekan terakhir ini sudah melumpuhkan semua aktivitas warga. Bahkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima kunjungan maupun bantuan dari pemerintah setempat.

“Saya dan 190 kepala keluarga yang rumahnya terendam banjir sangat berharap adanya kunjungan langsung dari pihak terkait ke lapangan untuk melihat musibah yang mereka alami,” tuturnya. (uni/via/ce5)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kualitas Raskin Kembali Dikeluhkan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler