Korban Banjir Selamat dari Maut, Nyaris Masuk ke Gorong-Gorong

Jumat, 18 Februari 2022 – 04:45 WIB
Personel PMI Kota Sukabumi saat merujuk korban banjir yang terjatuh ke dalam gorong-gorong saat sedang membersihkan aliran sungai yang tersumbat sampah di Jalan Raya Baros, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi pada Kamis, (17/2). Antara/Aditya Rohman

jpnn.com, SUKABUMI - Seorang warga di Kampung Sudajayakidul, Kota Sukabumi, Jawa Barat yang menjadi korban banjir lolos dari maut.

Korban bernama Kardi (55) diselamatkan petugas gabungan saat tubuhnya hampir masuk ke gorong-gorong, Kamis (17/2).

BACA JUGA: Pria Ini Sudah Ditangkap, yang Kenal Siap-Siap Saja

"Korban berhasil kami evakuasi setelah terjatuh ke gorong-gorong saat sedang membersihkan aliran air dari sampah dan memicu terjadinya banjir di Jalan Raya Baros, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros," kata Kepala Markas PMI Kota Sukabumi Zaini, Kamis.

Informasi yang dihimpun, korban tengah bergotong royong bersama warga lainnya untuk membersihkan aliran air yang tersumbat oleh sampah.

BACA JUGA: 4 Kecamatan di Kota Bekasi Terendam Banjir, Ada yang Mencapai 3 Meter

Diduga salah pijakan, korban kemudian terjatuh ke dalam gorong-gorong yang tertutup banjir.

Personel gabungan dari PMI, BPBD, TNI, Polri dan unsur lainnya yang melihat kejadian tersebut langsung bergegas menyelamatkan korban dan mengevakuasinya.

BACA JUGA: Letjen TNI Nyoman Cantiasa: Saya Minta Kalian Bertanggung Jawab & Segera Menyerahkan Diri

Korban yang mengalami sesak napas kemudian dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Dalam proses penanggulangan bencana ini, PMI berkoordinasi dengan BPBD dan menyebar personelnya ke sejumlah lokasi dan menyiagakan peralatan khusus seperti perahu karet dan armada ambulans.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Whardhani mengatakan bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di 64 titik di Kota Sukabumi ini dipicu hujan deras yang turun sejak sore hingga menjelang malam.

Meluapnnya debit air sehingga menyebabkan banjir di beberapa titik akibat kondisi drainase yang tidak berfungsi dan tersumbat sampah, kemudian kondisi aliran sungai yang semakin dangkal dan sempit.

"Kami masih melakukan pendataan terhadap jumlah korban dan berbagai fasilitas yang terdampak bencana," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler