Jumlah ini meningkat dari tahun 2011 lalu dengan total total pasien DBD hanya 118 orang. Sementara yang meninggal karena DBD pada tahun lalu hanya dua orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Chandra Rizal menghimbau warga Batam agar lebih memperhatikan lagi kebersihan lingkungan. Jika tidak, DBD akan meningkat pada tahun 2013 mendatang.
"Fogging bukan solusi utama mencegah DBD, tapi kebersihan lingkungan sekitar rumah itu yang paling penting. Percuma kalau fogging sedangkan lingkungan rumah tergenang air, kotor dimana-mana. Intinya hanya satu yakni biasakan hidup bersih dan sehat," ujar Chandra Rizal di RSUD Embung Fatimah Batam, Jumat (28/12).
DBD yang disebabkan oleh nyamuk aides aigepty termasuk penyakit yang mewabah pada saat musim hujan. Nyamuk aedes aegepty tergolong nyamuk elit yang hidup di area genangan air bersih.
"Fogging tetap dilakukan setiap tiga bulan sekali, tapi yang diutamakan kesadaran warga untuk menjaga kesehatan lingkungannya," kayta Chandra.
Hal senada juga ditegaskan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian penyakit dan Penyehatan Lingkungan, drg Sri Rupiaty. Menurutnya, setelah 30 menit dilakukan fogging ternyata jentik nyamuk aides aigepty masih bisa hidup.
"Selama ini kita kenal hanya 3 M, tapi setelah penelitian di Jawa, ternyata 3 M saja tak cukup harus ada plusnya," tutur Sri.
Adapun yang dimaksud dengan pola 3M Plus yakni Menguras, Mengubur dan Menutup. Sementara yang dimaksdu plus seperti menggunakan lotion anti nyamuk, menggunakan kelambu, menabur bubuk Abate untuk tempat penampungan air yang susah dibersihkan, serta meningkatkan bulan bakti gotong royong.(eja/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wartawan Radar Madura Dilabrak Kepala Kantor Kemenag
Redaktur : Tim Redaksi