Korban Gempa di Manokwari Anggap BPBD Tak Tanggap

Selasa, 24 April 2012 – 06:15 WIB

MANOKWARI - Dua hari pascagempa dengan kekuatan 6,8 Skala Righter (SR),warga Ransiki mulai kembali ke rumah mereka masing-masing setelah mengungsi di tenda-tenda.Namun,demikian mereka tetap waspada. Sedangkan warga yang rumahnya rusak berat menunggu kini harus menumpang dan menunggu uluran bantuan.

Tokoh Adat Kampung Ransiki, Lewi Inden kepada wartawan,Senin (23/4) mengatakan, hingga saat ini, belum ada bantuan yang diturunkan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun instansi terkait lainnya, untuk tanggap darurat. “Banyak rumah yang rusak,ini perlu segera ditangani,’’ ujar Inden.
         
Inden mengakui, goncangan gempa,Sabtu (21/4)  sangat terasa seperti gempa yang terjadi pada tahun 2002 dan 2009 lalu. Namun, dia pun menyesali dengan lambannya penanangan yang dilakukan oleh pihak terkait.
         
Dia juga menyebutkan, bantuan hingga saat ini belum diturunkan dari pemerintah. Dia juga memprotes bantuan gempa tahun 2002 dan tahun 2009 lalu, yang hingga saat ini belum didapatkan sebagian besar warga Ransiki, yang terkena dampak gempa tersebut.
 
“Terus terang warga di Ransiki sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah saat ini. Kami didata, namun hingga saat ini, bantuan tersebut belum juga turun. Jadi kalau kondisi seperti ini, kami tidak perlu bertanya banyak lagi,” ungkap Lewi kecewa.
         
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Manokwari, Raymond Yap, yang dikonfirmasi menyatakan, pihaknya telah datang ke Ransiki untuk mengecek kondisi masyarakat sekaligus mendata kerusakan. Dia juga menyebutkan, berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, sebanyak 6 rumah rusak parah. “Artinya itu tidak dapat dihuni lagi oleh pemiliknya. Sementara yang rusak ringan itu sekitar 40-an rumah,” jelasnya.(lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Anggota Kostrad Masih Kritis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler