WAWONII - Cuaca buruk dengan gelombang besar tidak menghalangi pencarian korban KM Rahmawati. Kapal ini karam 50 meter dari bibir pantai Desa Sawapatani, Kecamatan Wawonii Selatan, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Meskipun denga cuaca yang tak menentu, Tim Resque yang diterjunkan berhasil menemukan Subair, korban yang sebelumnya dinyatakan hilang. Tim menemukan Subair di dalam ruang mesin sekitar pukul 08.45 Wita, Minggu (28/4).
"Setelah proses pencarian pada hari pertama yang gagal karena hantaman gelombang dua meter lebih, tim kini berhasil karena memfokuskan pencarian dalam puing kapal. Kami dibantu masyarakat setempat. Setelah dua jam lebih melakukan operasi pencarian, tim penyelam menemukan posisi korban masih di dalam ruang mesin," jelas kepala seksi operasi Kantor SAR Kendari, Basarno seperti yang dilansir Kendari Pos, Senin (29/4).
Walaupun posisi korban terdeteksi, namun tim penyelam sempat kesulitan menjangkau karena berada di dalam kamar mesin. "Sangat berbahaya masuk ke kapal karena rapuh dimakan api. Kami terus berupaya akhirnya berhasil membawa korban ke daratan,"tukasnya
Tim SAR dibantu aparat Polsek Wawonii, Syahbandar, Pos Angkatan Laut di Wawonii, kantor perikanan dan kelautan serta kantor kesehatan pelabuhan yang telah memback up peralatan medis.
Subair korban yang ikut hangus dan tenggelam bersama puing kapal di dasar laut. KM dengan bobot GT 29 mengangkut 500 liter bensin dan solar menuju Desa Roko Roko, Wawoni. KM Rahmawati bertolak dari pelabuhan Wawonii Kendari pukul 05.50 Wita, sekitar pukul 09.05 Wita kapal meledak dan tenggelam. Ledakan diduga berasal dari percikan api di ruangan mesin. (m3/m1/KP)
Meskipun denga cuaca yang tak menentu, Tim Resque yang diterjunkan berhasil menemukan Subair, korban yang sebelumnya dinyatakan hilang. Tim menemukan Subair di dalam ruang mesin sekitar pukul 08.45 Wita, Minggu (28/4).
"Setelah proses pencarian pada hari pertama yang gagal karena hantaman gelombang dua meter lebih, tim kini berhasil karena memfokuskan pencarian dalam puing kapal. Kami dibantu masyarakat setempat. Setelah dua jam lebih melakukan operasi pencarian, tim penyelam menemukan posisi korban masih di dalam ruang mesin," jelas kepala seksi operasi Kantor SAR Kendari, Basarno seperti yang dilansir Kendari Pos, Senin (29/4).
Walaupun posisi korban terdeteksi, namun tim penyelam sempat kesulitan menjangkau karena berada di dalam kamar mesin. "Sangat berbahaya masuk ke kapal karena rapuh dimakan api. Kami terus berupaya akhirnya berhasil membawa korban ke daratan,"tukasnya
Tim SAR dibantu aparat Polsek Wawonii, Syahbandar, Pos Angkatan Laut di Wawonii, kantor perikanan dan kelautan serta kantor kesehatan pelabuhan yang telah memback up peralatan medis.
Subair korban yang ikut hangus dan tenggelam bersama puing kapal di dasar laut. KM dengan bobot GT 29 mengangkut 500 liter bensin dan solar menuju Desa Roko Roko, Wawoni. KM Rahmawati bertolak dari pelabuhan Wawonii Kendari pukul 05.50 Wita, sekitar pukul 09.05 Wita kapal meledak dan tenggelam. Ledakan diduga berasal dari percikan api di ruangan mesin. (m3/m1/KP)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tarik Investor, Pemprov Sumbar Gratiskan Izin
Redaktur : Tim Redaksi