jpnn.com, BALIKPAPAN - Humas PT Kilang Pertamina Internasional Kilang Balikpapan Ely Chandra Peranginangin menyatakan jenazah korban tewas akibat ledakan dan kebakaran di Kilang Balikpapan pada Minggu (15/5), J (22), Senin (16/5) diterbangkan ke Medan, Sumatera Utara.
Menurutnya, korban direncanakan akan dimakamkan di kota tersebut.
BACA JUGA: Setelah Terbakar, Kilang Pertamina Balikpapan Pastikan Suplai BBM Aman
“Ada tim yang mengantar jenazah sampai rumah duka. Kami turut berbelasungkawa,” kata Ely di Balikpapan, Senin.
Dia menjelaskan setelah dievakuasi dari lokasi kejadian di Plant 5 Unit Hydro Skimming Complex, J dibawa di bawa ke RS Bhayangkara.
BACA JUGA: Sigap Atasi Kebakaran Kilang, Kini Pertamina Fokus Tangani Korban
Selain J, ada 3 korban lain yang dievakuasi dari lokasi kejadian. Ketiganya dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
Candra menyebut ketiga korban mengalami luka bakar 10-20 persen, namun saat ini kondisinya cukup stabil. Selain itu, ada dua korban lainnya yang sempat dirawat.
"Sudah bisa pulang, karena mengalami luka ringan," ungkapnya.
General Manager (GM) Kilang Pertamina Balikpapan Wahyu Sulistyo Wibowo pada Minggu malam menyampaikan rasa dukacita atas korban jiwa dan luka-luka pada terbakarnya Kilang Balikpapan.
"Kami sangat berduka dan menyampaikan rasa berbelasungkawa yang mendalam pada keluarga korban," lanjut Wahyu.
Wahyu memastikan Kilang Balikpapan dan perusahaan tempat korban bekerja akan memberikan penanganan terbaik berkenaan dengan hak-hak korban tersebut dan keluarganya seraya menyiapkan kebutuhan lain yang diperlukan.
"Sekali lagi kami memohon maaf kepada keluarga, bahwa upaya perawatan maksimal yang diberikan tidak dapat menyelamatkan korban," ucapnya.
Wahyu juga memastikan semua korban lain juga mendapatkan hak yang sesuai agar bisa segera pulih dan sehat kembali.
Suara ledakan Kilang Balikpapan yang terdengar hingga radius 2 kilometer terjadi sekitar pukul 10.30 Waktu Indonesia Tengah (WITA). Setelah itu kemudian terlihat asap hitam membumbung dari area Kilang Pertamina di selatan kota. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul