jpnn.com, NEW DELHI - Kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah India dalam rangka mencegah penyebaran virus corona telah memicu jutaan pendatang meninggalkan kota-kota besar di negara tersebut. Ketakutan akan tidak adanya penghasilan membuat mereka memilih kembali ke kampung halaman.
Kepadatan terlihat di stasiun bus dan kereta sehari sebelum lockdown tiga minggu tersebut diberlakukan. Ribuan yang tidak kebagian kendaraan nekat mudik dengan berjalan kaki.
BACA JUGA: Hari Pertama Lockdown di India, Kekacauan di Mana-Mana
"Daripada mati kelaparan, kami memutuskan berjalan," ujar Dilpiji Thakor yang kehilangan pekerjaan setelah pusat perbelanjaan di Ahmedabad tempatnya bekerja ditutup.
India memiliki sekitar 100 juta pekerja kasar dan berkemampuan rendah yang mencari nafkah di kota-kota besar seperti New Delhi dan Mumbai. Mereka datang dari desa-desa miskin demi upah harian yang hanya cukup untuk mmemenuhi kebutuhan dasar.
BACA JUGA: India Terapkan Lockdown, Warga Miskin Menjerit: Kami Makan Apa?
Tak heran, lockdown membuat sebagian dari mereka rela berjalan kaki puluhan, bahkan ratusan kilometer demi kembali ke kampung. "Setidaknya di desa ada rumah dan keluarga. Di sini kami tidak punya siapa-siapa," ujar Jamu Rathwa, seorang kuli bangunan di Kota Surat.
Tidak diketahui pasti berapa jumlah pekerja kasar yang berjalan kaki ke kampung halaman. Namun, media setempat memperkirakan jumlahnya mencapai puluhan ribu.
BACA JUGA: Kasus KDRT Diprediksi Meningkat Selama Lockdown Corona di Eropa
Pemerintah federal meminta otoritas di daerah untuk menyediakan makanan dan akomodasi bagi para korban lockdown itu. Beberapa negara bagian dikabarkan telah mengorganisir bus untuk mengangkut warga mereka yang terjebak di jalan.
Untuk diketahui, India memberlakukan lockdown sejak Rabu (25/3). Sejauh ini, negara berpenduduk satu miliar jiwa itu telah melaporkan lebih dari 700 kasus virus corona. (AFP/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil